Tradisi Toron: Konstruksi Agama, Budaya atau Sosial

Dengan demikian, dalam hal ini peneliti mencoba dan mengangkat serta menginterpretasikan setiap aktivitas atau yang berkaitan dengan tradisi toron dan bagaimana relasinya dengan etos bisnis etnis Madura secara lebih dalam. Karena itu lokasi penelitian ini dilakukan di pulau Madura sebagai tempat pulang kampung, selain pula kota Malang dan Surabaya sebagai representasi di mana mereka merantau sebagai pelaku bisnis.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumenter. Dengan teknik ini dimaksudkan untuk merekam aktivitas objek dalam hubungannya dengan masalah sosial, ekonomi, dan keagamaan. Melalui pengamatan dapat dicatat tentang perilaku toron yang dianggap menarik dan penting yang apabila ditanyakan mungkin sulit untuk dijawab. Dalam hal ini penulis mengamati langsung performace mereka, misalnya gaya berpakaian, kendaraan yang dipakai, dan aktivitas yang dilakukan selama di kampung halaman. Dalam momen acara Maulud Nabi SAW misalnya, penulis sengaja minta ijin untuk hadir kepada shahibul bait dan mengikuti acaranya sampai dengan selesai.

Sedangkan sumber data adalah para perantau pelaku sektor informal yang biasa mudik (toron) ke kampung halamannya di Madura. Selain juga sumber lain yang dianggap relevan yang banyak memahami seputar masalah dalam penelitian, seperti kyai atau tokoh masyarakat di daerah penelitian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.