Revitalisasi Masyarakat Madura Melalui Budaya Andhep Asor 

Sungkem pada yang lebih sepuh, merupakan bagian dari andhep asor

Oleh: Hayat

Masyarakat Madura terkenal sebagai masyarakat santri. Penuh ketakdiman dan penghormatan melalui Andhep Asor  yang dibangun oleh struktur sosial sejak lama. Struktur sosial masyarakat Madura mempunyai nilai falsafah tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai luhur yang ditampakkan adalah menjadikan patron sebagai penguatan kapasitas dalam pembangunan manusia Madura. Seorang kiai sangat dihormati dalam struktur sosial kemasyarakatan.

Tunduk dan patuh akan fatwa segala perintahnya. Hal itu menandakan bahwa mempunyai konsep moral dan perilaku yang dijunjung sebagai bagian dari penguatan kapasitas sumber daya manusia Madura. Namun demikian, dalam kehidupan modern kini, budaya-budaya luhur mulai runtuh dan mengalami degradasi cukup tinggi akhir-akhir ini.

Banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain teknologi yang semakin dinamis, hedonisme masyarakat tak terelakkan dalam berbagai aspek kehidupan, individualistik mulai tumbuh seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang semakin mengalami kapitalistik, serta demoralisasi pergaulan semakin intens menyerang generasi masyarakat Madura kini.

Tentu, ini menjadi tantangan bagi kita semua sebagai masyarakat Madura untuk mengembalikan pilar-pilar budaya yang ditancapkan oleh para sesepuh Madura sebagai pijakan menapaki kehidupan yang semakin kompleks, terutama peran generasi muda yang menjadi titik sentral pembangunan masyarakat Madura ke depan.

Membangun kembali budaya Andhep Asor  dan menguatkan nilai patronisasi memberikan implikasi yang baik terhadap struktur sosial masyarakat Madura. Masyarakat Madura kaya akan jati diri dan kapasitasnya dalam pembangunan manusia, yaitu lekatnya budaya dan pekerti yang terus terjaga hingga kini.

Arus globalisasi dan modernisasi memberikan dampak yang sangat siginifikan dalam struktur sosial masyarakat indonesia. Teknologi informasi yang semakin cepat memberikan kenyamanan dan kenikmatan bagi masyarakat modern kini.  Kebutuhan serba instan memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, cepat, murah, dan mudah. Bisa dikerjakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain, yang penting ada uang sebagai alat tukar dari kenikmatan dan kenyamanan itu.

Kecepatan teknologi dan informasi serta globalisasi yang semakin instan memberikan konskuensi nyata dalam kehidupan masyarakat kini. Rasa individualisme terus bergerak menuju struktur sosial masyarakat indonesia  yang disertai oleh jarak yang didekatkan oleh teknologi tetapi dijauhkan oleh rasa ukhuwah islamiyah yang semakin terkikis. Patronisasi sudah bergeser, dari panutan terhadap orang-orang yang berilmu, sholeh dan dekat dengan Tuhannya, beralih kepada kekuatan teknologi sebagai alat komunikasi dan menyelesaikan  persoalan hidup.

Tak terkecuali, masyarakat Madura yang dikenal sebagai masyarakat santri, meneguhkan nilai Andhep Asor  dalam kehidupan keluarga maupun sosial kemasyarakatan. penuh ketawadduan terhadap nilai-nilai  patronisasi kepada kiai, ulama dan orang alim, menjunjung tinggi nilai-nilai sosial kemasyarakat, kegotongroyongan, musyawarah mufakat sebagai pengambilan keputusan dalam struktur sosial masyarakat Madura, serta kehidupannya yang memegang teguh pada prinsip-prinsip kebersamaan dan kemandirian sosial.

Nilai Andhep Asor  dijunjung tinggi sebagai nilai etika yang paling mulia dalam kehdiupan masyarakat Madura. Yang tua menghargai yang muda dan yang muda menghormati yang  tua. Nilai itu ditanamkan sebagai bentuk dari  penguatan terhadap struktur sosial masyarakat yang beradab dan berkehidupan pada nilai-nilai agama. Begitu juga nilai patronisasi menjadi rujukan bagi masyarakat Madura dalam penyelesaian terhadap persoalan hidup dan kehidupan.

Padahal penting bahwa struktur sosial masyarakat Madura harus dijaga ketertibannya dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan makmur. Globalisasi dan modernisasi menjadi tantangan  bagi masyarakat Madura untuk terus menyesuaikan dengan kehidupan yang semakin bias, kapitalis dan individualis. Tidak mudah untuk melawan arus globalisasi yang semakin deras menerjang relung-relung kehidupan generasi muda. Menjadi tantangan untuk terus bergerak maju, berkembang, dan bergerak menuju masyarakat Madura yang madani.

Kuatnya pergeseran arus globalisasi memberikan implikasi yang signifikan terhadap struktur sosial masyarakat Madura. Pergeseran paradigma atau cara pandang tentang kekinian dan modernisasi dalam berbagai aspek, cara berpakaian dan pola hidup yang semakin terbuka serta berbagai aspek perilaku yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat madura juga ikut bergeser.

Fenomena modernisasi menjadi hal yang lumrah saat ini. Tingkat perilaku yang seringkali mengabaikan prinsip-prinsip Andhep Asor  dalam kehidupan sosial dan struktur sosial, terutama pada generasi mudanya menjadi tantangan yang harus segera diatasi dari berbagai level sosial kehidupan.

Hal ini dapat merusak tatanan yang sudah lama bersinergi bagi masyarakat madura dalam budaya Andhep Asor . Budaya Andhep Asor  adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang madura dalam menghormati orang yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih muda dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Perilaku Andhep Asor  sudah terkenal sejak ratusan tahun lamanya bagi masyarakat madura.

Selain ini, masyarkat madura juga terkenal dengan masyarakat santri yang menjunjung tinggi nilai-nilai penghormatan dan penghargaan kepada siapapun dalam kehidupannya. Penanaman budaya tersebut tidak terlepas dari kehidupan keluarga yang diaktualisasikan dalam kehidupan sosialnya.

Patronisasi atau meyakini bahwa keberadaan ulama atau orang yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat madura adalah hal yang konkret. Jika tidak mau ikut ulama mau ikut siapa? Bahasa itu yang selalu ditanamkan dalam keluarga. Patron memang menjadi lumrah bagi masyarakat madura. Apa yang didawuhkan oleh ulama pasti diikuti, karena diyakini dan dianggap benar segala perilaku dan ucapannya.

Patronisasi menjadi populer dalam kehidupan masyarakat madura sebagai bagian dari penguatan tatanan kehidupan sosial yang lebih teratur dan dinamis. Para patron biasanya memang mempunyai kemampuan dan kebijaksanaan dalam pola kehidupannya. Menjadi panutan bagi masyarakat, menjadi teladan dalam kehidupan sosial, dan petunjuknya mengarah kepada kebaikan dan kebenaran sesuai dengan ajaran agamanya.

Kentalnya budaya patronisasi ditunjukkan dengan kuatnya perilaku masyarakat madura dalam kehidupannya, hal itu juga bahwa menjadi pola penguatan bagi karakter masyarakat madura yang menjunjung tinggi nilai-nilai Andhep Asor , terutama kepada orang yang dipatronkan, sehingga membentuk perilaku, sikap, etika atau moral yang menjunjung nilai-nilai budi luhur yang paling tinggi dalam kehidupan sosial masyarakat madura.

Judul asli: “Revitalisasi Struktur Sosial Masyarakat Madura Melalui Penguatan Kapasitas Budaya Andhep Asor  Dan Patronisasi” diangkat dari buku “Merawat Madura Melalui Modal Budaya”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.