Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Forum Madura

Pada : 19-01-2013 | Oleh : Lontar Madura | In : | dibaca : 103,446 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

 Madura, dalam Sebuah Catatan

Salam dari Madura,nope saronen

Dari sejumlah tulisan di laman ini, banyak menayangkan sejumlah informasi tentang Madura.  Namun bukanlah apa-apa dibanding realitas yang terjadi di Pulau Madura, maupun masyarakat Madura yang berdomisili diluar pulau Madura.

Sebagai orang Madura, dan atau sebagai orang yang kerap memperhatikan, menyoroti dan bahkan menilai Madura dari segala sudut pandang, tentu Anda memiliki pemikiran untuk membaca  Madura seperti apa?. Atau pemikiran apa saja, yang barangkali dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Madura, khususnya bagi para penentu kebijakan di Madura.

Dihalaman ini terbentang ruang terbuka untuk Anda, sekedar bertegur sapa dalam memperbincangkan tentang Madura melalui Forum Madura. Selamat berdiskusi

Ngirèng ….



Posting pilihan menarik lainnya:

Pendapat Anda (45)

Kenan Fahrur Rozi said on 01-11-2020

Ada yang tau silsilah nyai senema (sumenep) gak. Beliau istri dari H.Abdul Wahid (Kudus)

Reply
Deny riza said on 18-09-2017

Banyak sudah acra2 yg di adkan untk mmperingati hari jadi kota sumenep yg bertptan dg diangkatnya ARIYA WIRARAJA d songenep…. tentu kita masyarakat sumenep juga bangnga dg it,tp sangat miris berbanding 360% dg kmriahan n sanjungan sma itu bila kita mau melihat Rumah terakhir ARIYA WIRARAJA di Lumajang (situs biting) di ksmptan ini saya mau mengingat sesama anak yg berasal dari endapan sudi kira memperhatikan secara bertindak nyata akan tempat bersemayamnya beliau #ARIYA WIRARAJA# saya stiap 3Bulan sekali kesana dari masi di petilasan beliau tertutup ilalang sampai detik ini mulai ada perhatian.tp pertanyaan saya dimana org2 yg selalu menyanjungnya n dmn Kabupaten skrg yg pernah beliau besarkan namanya??? Maaf admin ini bentuk ke kecewaan n rasa malu saya sebagai anak yg berasal dari endapan yg lupa akan asal muasal

Reply
Lontar Madura said on 19-09-2017

Kami pernah berkunjung ke petilsaan Arya Wiraraja di Situs Biting Lumajang. Alhamdulillah sekarang pemerintah Lumajang mulai memperhatikan. Inijuga berkat jasa dan perjuangan sejarawan Mansur Hidayat yang pernah kami temui.
Petilasan Arya Wiraraja Memprihatinkan. Baca Petilasan Arya Wiraraja Memprihatinkan

Reply
ninda said on 08-06-2017

hallo min, saya mau tanya gimana pendapat admin mengenai ekspedisi nusantara jaya?

saya baca dari web enj-maritim.id kalau rute kapal perintis – sabuk nusantara 56 di tahun ini (2017) adl pulau-pulau di madura seperti masalembo, keramaian, kangean, dll.

apakah setiap tahun rute ini ada?
lalu apakah membantu dan ada pengaruhnya di pulau2 tsb?

terima kasih

Reply
Lontar Madura said on 08-06-2017

Info selengkapnya lebih baik konfirmasi ke Kemaritiman. Dari data peta untuk tahun ini untuk kekembalian perjalanan hanya melintas sekitar wilayah kepulauan di Madura (Sumenep), dan selebihnya tidak ada info singgah

Reply
vrezky said on 15-02-2016

ADMIN saya punya blog tapi masih ada blogspotnya .. kalo menghilangkan blogspotnya (subdomain) gimana ya…

dan cara melihat artikel yang sudah kita buat muncul di mesin pencarian

mohon bantuaanya ya min…
trimakasih …. LARANGAN asalku

Reply
Lontar Madura said on 22-02-2016

Pakai saja domain dan hosting berbayar, Blogspot.com tentu domainnya tidak bisa diganti. Cari toturialnya di mesin pencari

Reply
Harry Wahyu Putranto said on 02-02-2016

Sy masih keturunan darah madura tapi saya tidak bisa berbahasa madura karena saya lahir di Jakarta 52 tahun yang lalu, Mas Admin saya mohon informasi apakah setiap daerah di madura bahasanya ada banyak perbedaan dan kalau saya mau beli kamus madura sebaiknya saya beli dimana ya … terima kasih sebelumnya

Reply
Lontar Madura said on 02-02-2016

Perbedaan seperti apa. Datang ke Madura tidak harus faham berbahasa Madura. 90 % warga Madura memahami bahasa Indonesia. Bila ingin beli lihat disini: http://www.belbuk.com/kamus-lengkap-bahasa-madura-indonesia-dengan-ejaan-bahasa-madura-tepat-ucap-p-31019.html
Secara online kunjungi: http://terjemahan.madura.web.id/

Reply
dr Gatot Abdurrazak SpOG said on 28-12-2015

bagus lontar madura

Reply
dr Gatot Abdurrazak SpOG said on 28-12-2015

bagus lontar madura . mendukung sekali kapan madura jadi propinsi sendiri

Reply
Ivansejarah said on 25-12-2015

Teruuus ditambah penulisan-penulisan sejarahnya supaya dapat menambah pengetahuan dan berguna kelak kedepannya
terima kasih

Reply
fujianto said on 29-10-2015

Bagaimana pendapat Panjenenngan terkait ejaan bahasa madura antara versi balai bahasa dan versi sumenep. mator sakalangkong

Reply
Lontar Madura said on 29-10-2015

Sesuai hasil Kongres bahasa Madura tahun 2011, ejaan bahasa Madura telah disempurnakan. Namun tampaknya pihak Sumenep tidak menyetujui penetapan hasil kongres tersebut, karena beralasan berpatokan pada hasil sarasehan tahun 1974. Ejaan bahasa Madura hasil kongres dilaksanakan dan dikembangkan di Pamekasan, Sampang dan Bangkalan, sementara Sumenep masih bertahan ejaan lama.

Pada dasarnya penetapan ejaan bergantung pada daerah (Madura) masing-masing. Kalaupun Sumenep bertahan dengan ejaan lama, sebenarnya tidak ada persoalan. Balai bahasa Jawa Timur (bertugas pelaksana kongres bahasa Madura) merupakan intitusi pemerintah yang punya fungsi salah satunya sebagai fasilitor kebahasaan dan kesasteraan . Balai bahasa tidak melakukan hak menentukan ejaan bahasa.

Maka dengan demikian, Sumenep pada dasarnya punya hak menentukan dan menetapkan ejaan bahasa Madura sesuai dengan kebijakan wilayah setempat. Namun persoalannya setelah penetapan ejaan hasil sarasehan 1974, tidak ada lagi wacana penyempurnaan dan penguatan ejaan sesuai dengan kebutuhan kebahasaan masyarakat Sumenep berkembang. Sedang Tim Pengembangan Bahasa Madura (Nabara) Sumenep, yang kala itu sebagai motor kebahasaan daerah di Sumenep, kini tidak lagi berfungsi, bahkan nyaris di Sumenep tidak punya lagi lembaga pengayom bahasa Madura, lantaran semuanya terdiri sesepuh dan tokohnya umumnya sudah tidak ada lagi (wafat).

Akibatnya, terjadilah dualisme ejaan bahasa Madura di Sumenep satu pihak menerapkan ejaan hasil kongres, sedang pihak yang lain bertahan dengan ajaan lama. Masalah ini sebenarnya sejumlah pihak telah menyarankan pada pemerintah agar segera membuat kebijakan penetapan ejaan Sumenep, baik lewat seminar, kongres atau apapun bentuknya, nampaknya gagasan ini tidak pernah digubris.

Memang pernah tersedengar wacana ejaan versi Sumenep diangkat, namun tampaknya tidak merepresentasi keterlibatan semua pihak, sehingga tidak menemukan titik temu penetapan ejaan bahasa Madura versi Sumenep.

Terima kasih atensinya.

amati: http://www.okaramadura.com

Reply
eric said on 07-09-2015

boleh tau admin dari web ini dan kalo boleh tau apa ada fanpage di facebook? kalau ada tolong add ericzulkarnaen@yahoo.com. mator sakalangkong atas pancerahanna dha’ sejarah madhure 🙂

Reply
Lontar Madura said on 07-09-2015

https://id-id.facebook.com/lontar.madura

Reply
koesnandar said on 15-08-2015

salam hormat.

saya selalu browsing dan belum menemukan artikel riwayat kiai Kabul Singomenggolo yang menjabat sebagai demang di singkil, sidoarjo. makam beliau di desa sidomulyo kec.buduran. kab.sidoarjo.

dari beberapa sumber, beliau adalah jagoan dari pemakesan. beliau putra dari kiai Demang Panen bangsawan pamekasan. Kiai Kabul Singomenggolo memiliki puteri yang bernama Raden Ayu Warinah (gelar: Mas Ajeng Sepuh). Raden Ayu Warinah sebagai istri kedua dari Raden Bagus Anom (gelar: Raden Ngabei Kromodjoyo Adinegoro II) yang menjabat sebagai bupati Surabaya pada th.1831-1859.

Saya telah meminta bantuan ke perputakaan universitas Leiden di Belanda dan mereka tidak menemukan data tentang Kiai Demang Kabul Singomenggolo.

Saya memohon kepada Lontar Madura agar bisa mencari dan menemukan artikel/riwayat Kiai Demang Kabul Singomenggolo. informasi tentang riwayat beliau akan sangat berguna bagi warga desa Sidomulyo karena beliau adalah orang yang pertama kali membuka / babad alas daerah singkil (sekarang sidomulyo)l.

Saya mengucapkan terima kasih atas bantuannya.

Reply
Lontar Madura said on 19-08-2015

Nama tokoh ini memang baru bagi kami. Kami coba untuk menelusuri. Barangkali ada yang membantu?

Reply
idyn said on 22-07-2015

mau tanya… kalau dari bangkalan ke Tuban – Jatirogo .. naik motor kira-kira nyampenya berapa jam-an yaa

Reply
idyn said on 22-07-2015

saya pengen ke cewe saya di jatirogo tuban ^_^ .tapi belum pernah kesana . pengen kesana . kira-kira berapa jam yaa kalau naik motor dari kampung saya jaddih – bangkalan

Reply
Lontar Madura said on 24-07-2015

Tinggal dihitung saja; jarak Tuban – Surabaya, sekitar 105 km, Menyeberang dari Pelabuhan Perak – Kamal (Madura) sekitar 30 menit, Kamal – Bangkalan (Kota) sekitar 15 km, Bangkalan – Jeddih sekitar 10 km. Atau lebih praktis lewat Jembatan Suramadu; namun lewat sisi ini tentu tambah jauh, karena akan lewat jalan memutar. Sedang berapa lama jarak tempuh yang akan dijalani, tempuh, tentu tergantung kecepatan motor.

Lihat disini;

Pastinya menuju arah yang anda tuju, tidak akan kesulitan, karena masyarakat setempat akan memberi petunjuk arah tujuan Anda. Selamat berkunjung ke Pulau Madura

Reply
Fajar Utami said on 22-04-2015

Saya berencana ke Pamekasan Madura, berangkat dari terminal Pasar Turi Sby. transportasi umum yang saya gunakan apa yah? terima kasih

Reply
Lontar Madura said on 22-04-2015

Lebih praktis menuju terminal Purabaya (Bungur Asih) saja (naik bus kota atau angkot), dan akan mudah mendapat bus menuju Pamekasan – Sumenep. Dari sini tinggal pilih naik patas atau ekonomi. Apabila menuju pelabuhan Tanjung Perak menyebrang menuju Kamal, ada banyak kendala dan kesulitan kendaraan karena jarang ditemui angkutan menuju Pamekasan. Selama menuju Madura

Reply
ika said on 04-04-2015

min.. mau tanya, kenapa wanita Madura jika membawa sesuatu barang pasti diatas kepala? adakah sejarahnya atau filosofinya?

Reply
Lontar Madura said on 04-04-2015

Sikap dan sifat wanita (tradisional) Madura simpel, praktis, pekerja keras dan kuat. Dalam berbusana lengan kebaya hanya sebatas bawah siku (tidak sampai pergelangan tangan), berkain (samper) dibawah lutut (nyecceng). Dengan busana tersebut dirasa lebih praktis dalam setiap geraknya. Hal ini juga ditunjukkan, ketika membawa suatu barang, bukan hanya diletakkan dikepala (songghuy), bahkan tangan kanan dan kiri serta punggung (biasanya untuk menggendong anak) juga dimanfaatkan, Namun disisi lain wanita Madura sangat dilindungi oleh kaum laki-laki.
Lihat : Wanita Madura, Pejuang Segala Jaman, Wanita: Dimata Orang Madura, Carok: Hak, Harga Diri dan Wanita, Pentingnya Perawatan Tubuh Bagi Wanita Madura.

Reply
Ika said on 05-04-2015

saya sangat tertarik sebenarnya jika melihat perempuan madura terutama pedagang sate dikawasan kost saya di Surabaya pasti dijunjung diatas kepala dan itu tanpa dipegang bisa gak jatuh. saya berfikir, kenapa tidak dijinjing saja pake tangan atau berdagang dengan gerobak dorong.

Reply
Lontar Madura said on 08-04-2015

Lihat : Orang Madura Menjunjung Tinggi Pihak Lain.

Reply
rosa said on 25-03-2015

min bagi informasi atau artikel tentang kebiasaan masyarakat madura yang menggunakan pickup di jalan dong.tolong di balas ya.terima kasih.

Reply
Lontar Madura said on 25-03-2015

Mungkin yang dimaksud tulisan tentang orang Madura, yang terbiasa menggunakan mobil pick up sebagai angkutan orang. Kalau ini maksudnya, kecenderungan yang terjadi, dimanapun wilayah/daerah khususnya masyarakat pedesaan, pick up merupakan alat transportasi praktis (lantaran tidak/jarang angkutan umum lainnya), selain murah, banyak muat orang dan mampu melintas jalan “terjal”. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang barangkali menjadi alasan, seperti nilai kebersamaan, solidaritas, keterikatan emosional, ekonomi dan lainnya.
Namun demikian, saya berusaha mengulasnya pada posting berikutnya.
Terima kasih.

Reply
Nanda said on 16-11-2014

Menarik sekali membaca web ini. saya ingin mengangkat tradisi madura sebgaai bahan tugas mata kuliah saya. mohon bantuannya 🙂

Terimakasih

Reply
Lontar Madura said on 17-11-2014

Silakan, bila anda butuh saya bisa sediakan literatur

Reply
ferli said on 20-10-2014

menarik sekali tulisan – tulisannya tretan, mantap.

Reply
Lontar Madura said on 21-10-2014

Terima kasih, semoga bermanfaat

Reply
arif Pamekasan said on 25-02-2014

asslamualikum,,,
guleh arif reng pamekasan, guleh samangken lagi kebingungan cari judul buat skripsi,,
pengenya mau angkat budaya madura,,
mungkin dari admin ada saran judul atau ( budaya madura) yang unik untuk di tulis skripsi. mohon bantuannya terimaksih

Reply
Lontar Madura said on 25-02-2014

Salam
Di laman ini banyak pilihan. Atau hubungi langsung saya (Syaf Anton Wr) via email (lontarmadura@gmail.com) , atau follow di https://www.facebook.com/lontar.madura

Reply
HIDROCHIN SABARUDIN said on 30-07-2013

~> Sae ka’ dinto…!?!

Reply
Auli FK said on 23-07-2013

salam untuk madura

sebagai orang asal madura, saya tertarik pada blog ini, mengingatkan saya pada masa kana-kanak dulu.
Mudah-mudahan blog ini makin banyak informasi tentang madura.

Reply
OReng Sampang said on 17-02-2013

Salam kenal Salam Jabat Erat
Mator Sakalangkong Bapak 🙂

Reply
Lontar Madura said on 17-02-2013

Salam Madura. Semoga lewat situs ini makin terjalin tali silaturrahim antar masyarakat Madura

Reply
IndecsOnline said on 09-02-2013

salam juga dari pamekasan…

Reply
Lontar Madura said on 09-02-2013

Salam. Selamat menikmati laman ini

Reply
sayyidi ainul yaqin said on 03-02-2013

ingin belajar carakan madura disini..

Reply
Lontar Madura said on 06-02-2013

kami usahakan dalam bentuk tulisan atau klik disini

Reply
afinda said on 19-01-2013

tolong informasi tentang kesenian madura yang berhubungan dengan seni teater. mohon masukannya 🙂

Reply
Lontar Madura said on 19-01-2013

Di laman ini ada sejumlah tulisan tentang seni pertunjukan (teater) Madura, seperti lodrok, topeng dalang, topeng gulur dsb. Coba cari lewat Daftar Isi

Reply

Silakan entri pendapat Anda

Click here to cancel reply.

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • Dengarkan Lagu Madura

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Terkini

    • Bindara Saod, Sautan dari Rahim Ibunda Ratu
    • Babad Tanah Madura
    • Lok-olok, Tradisi Lisan Madura
    • Perempuan Madura, Simbol Prestise dan Tradisi Perjodohan
    • Kisah Cinta; Penyebab Gugurnya Pangeran Siding Puri
    • Medan Laga Madura dalam Perang Tahta Jawa II
    • Makna Labãng Mesem, Keraton Sumenep
    • Eksplor Madura: Destinasi Wisata di Pamekasan
    • Eksplor Madura; Destinasi Wisata di Sumenep
    • Gelar Panembahan Pertama Kali di Madura

  • Banyak dikunjungi

    • Sejarah Buju’ Batu...
    • Asal Usul Leluhur Orang M...
    • Tembang Macapat Madura da...
    • Inilah Silsilah Asta Sind...
    • Tradisi Meminang Bagi Ora...
    • Bindara Saod, Sautan dari Rahim Ibunda Ratu
    • Babad Tanah Madura
    • Lok-olok, Tradisi Lisan Madura
    • Perempuan Madura, Simbol Prestise dan Tradisi Perjodohan
    • Kisah Cinta; Penyebab Gugurnya Pangeran Siding Puri

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close