Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya Madura

Ditayangkan: 26-05-2011 | dibaca : 6,909 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Pemanusiaan Anak dalam Keluarga, Sebagai Benteng Ketahanan Sosial­ Budaya

Menghadapi realitas sosial budaya madura dewasaini, maka tiada lain yang dapat dan harus dilakukan oleh orang Madura adalah melakukan revitalisasi nilai­nilai budaya Madura. Upaya ini harus terpadu dan melibatkan seluruh komponen masyarakat Madura, terutama kalangan budayawan, seniman dan tokoh masyaralcat yang concern terhadap budaya Madura.

Pada konteks akar rumput, ujung tombak pembudayaan terdapat pada keluarga. Oleh karena itu, proses revitalisasi nilai-nilai budaya Madura harus memberikan penyadaran pada masing-masing keluarga guna menanamkan nilai-nilai budaya Madura. Benar seperti yang dinyatakan oleh N. Drijarkara, 1980:

“Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tri-tunggal Ayah-Ibu – anak, dimana terjadi pemanusiaan anak (pembudayaan anak, pelaksanaan nilai-nilai) dengan mana dia berproses untuk akhirnya bisa memanusia sendiri (membudaya sendiri, melaksanakan nilai-nilai sendiri) sebagai manusia purnawan”

Tanggung jawab perkembangan pribadi anak bukan hanya pada institusi pendidikan an sich, tapi juga lingkungan masyarakat dan “terutama” lingkungan keluarga. Hal ini diperkuat dari teori Konvergensi yang menyatakan bahwa perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh “pembawaan”, tapi juga oleh lingkungan masyrakat, keluarga dan institusi pendidikan (sekolah).

Pages: 1 2 3 4 5 6

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Perkawinan Salēp Tarjhâ Masyarakat Madura
      📚 Tradisi Madura
    • Relasi Suku Dayak Madura di Retok
      📚 Budaya Madura
    • Panorama Alam Pantai Kahuripan Giligenting Sumenep
      📚 Wisata Madura
    • Pendapat Ahli Tentang Labãng Mèsem
      📚 Budaya Madura
    • Pemerintahan Madura pada Masa Hindia Belanda
      📚 Sejarah Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close