Berangkat dari data inilah, maka menjadi tak terelakkan untuk menekankan bahwa mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai dan budaya Madura pada hakikatnya mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai Islam.
Pengembangan pendidikan nilai-nilai religius Islam anak merupakan proses restrukturisasi dan pensucian rohani anak. Pendidikan nilai-nilai Islam didasarkan pada dua sumber utama yakni Al-Qur’an daY As-Sunnah. Dalam khazanah pendidikan Islam setidaknya menyebut dua istilah yang mewakili kata pendidikan, yaitu ta’lim tarbiyah dan ta’dib. Istilah ta’lim tarbiyah merupakan proses pemberian bekal pengetahuan dan pembinaan guna pembentukan kepribadian/sikap mental.
Adapun muatan pendidikan nilai-nilai islami mencakup kognitif, afektif dan psikomotorik dengan prinsip-prinsip dasar yang meliputi dimensi keyakinan (ideologis), peribadatan (ritual), pengetahuan (intelektual), penghayatan (eksperiensial) clan dimensi pengalaman (konsekuensial). Kelima prinsip dasar ini saling berkaitan dengan dimensi keyakinan sebagai dasarnya.
Socara garis besar, pola pendidikan Islam menipakan pendidikan yang paling memanuslakan mahusia. Islam adalah agama fltrah. Dalam menanamkan nilai-nilaipun, Islam menempuh cara-cara yang fitrah (baca= manusiawi).
Sebuah uswah agung dari Rasulullah dapat kita ambil ketika beliau tengah bermain bersama anak-anak:
“Dikeluarkan oleh Ath-Thabrani dari labir r.a, ia bercerita: aku pernah bertamu kepada Rasulullah tengah berjalan merangkak (berjalan dengan kedua tangan dan kedua lututnya). Lantas berkata: Aku Melihat Hasan dan Husein r.a. berada diatas pundak Nabi saw., maka aku berkata: “Sebaik-baik kudaadalah orang yang berada di bawah kalian”. Nabi saw. Berkata: “Dan sebaikbaik penunggang kuda adalah mereka berdua”.
Perhatikanlah bagaimana Manusia paling agung bermain dengan anak-anak. Beliau tidak menerapkan disiplin orang dewasa bagi anak-anak. Beliau mengerti betul dunia anak adalah dunia bermain. Tidak ada pemaksaan apalagi kekerasan. Dalam bermain, terdapat pembelajaran yang sarat makna dan manusiawi.