Proses Islamisasi di Madura

Kesimpulan                         

Pulau Madura, sebagai daerah yang dikelilingi oleh wilayah perairan nusantara di Timur pulau Jawa, merupakan salah satu pulau yang menjadi incaran VOC. Tujuan VOC menguasai Sumenep adalah untuk menjadikannya sebagai pangkalan untuk menguasai pelabuhan-pelabuhan lainnya di timur Jawa.

Mengenai islamisasi, Madura sudah berkenalan dengan agama Islam sejak lama. Pulau ini mengadakan hubungan yang erat dengan Gresik dan Surabaya, tempat para pemimpin Islam yaitu Sunan Giri dan Ampel bermukim. Usaha pengislaman mengalami peningkatan yang pesat setelah Madura pada paruh kedua abad ke-16 berada di dalam daerah pengaruh kantong perdagangan Surabaya.

Sumenep adalah salah satu kabupaten di pulau Madura. Sumenep selalu mempunyai penguasa-penguasanya sendiri. Secara bertahap, penguasa-penguasa ini menjadi para bupati selain sebagai penguasa kerajaan. Ada tahun 1624, Sultan Agung dari Mataram menaklukan pula Madura dan tiga daerah kabupatennya. Setelah kekuasaan Mataram berakhir di Madura, kekuasaan selanjutnya berada di tangan VOC. Keadaan yang terjadi ketika kekuasaan Madura berada di tangan VOC adalah rakyat dibebani oleh berbagai pajak. Keadaan inilah yang menyebabkan rakyat Madura semakin sengsara.

Panembahan Sumolo atau Pangeran Notokusumo I (1762—1811) diangkat oleh VOC mengagantikan Bendoro Saud menjadi Bupati Sumenep. Ia dikenal oleh rakyatnya sebagai pemimpin yang arif. Keberhasilan yang terwujud ketika Sumenep berada di bawah pemerintahannya adalah didirikannya keraton Sumenep dan Masjid Jamik sebagai pusat kebudayaan Sumenep.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.