Kobhung, Bangunan Tradisional Masyarakat Madura

Kobhung juga merupakan tempat pemisah antar anggota keluarga. Langgar (Kobhung) atau pemisah yang lain (seperti tanaman belukar, dinding kayu) menjadi pertanda (tandeh) bahwa suatu keluarga telah memiliki taneyan sendiri.

Jika dilihat dari aspek arsitekturnya, langgar (Kobhung) berbentuk bangunan berkolong dengan kontruksi kayu jati.9) Atapnya berbentuk kampung dengan penutup genteng. Atap emperan di depannya terdapat lantai kolong yang lebih rendah dari lantai utamanya, kesan demokratis di dalamnya tampak10) karena bangunan ini terbuka. Kobhung (langgar) memberikan gambaran khas bagi masyarakat Madura yang memiliki sifat terbuka dan gampang beradaptasi dengan orang lain dan masyarakat lingkungan sekitarnya.

Biasanya orang-orang yang tinggal di langghar (Kobhung) adalah bapak dan anak laki-laki yang cukup umur. Ini menggambarkan bahwa seorang bapak merupakan kepala keluarga yang harus bertanggung jawab atas keluarga, menjadi penjaga keamanan baik keamanan anggota keluarga maupun keamanan lingkungan sekitar. Sementara anak laki-laki merupakan pewaris bapak yang akan menggantikan posisi bapak dan sebagai calon kepala keluarga yang tugasnya kelak sama dengan bapak.

Kobhung: Tempat Pewarisan Nilai

Fungsi langgar (Kobhung) selain tersebut di atas justru yang paling urgen adalah sebagai pewaris, pelestari, dan penerus nilainilai lama Madura. Nilai-nilai dimaksud sebagaimana tersirat dalam “Babhurughan Becce’” (Nasehat terpuji) yang masih relevan dan harus diperhatikan sebagai jatidiri Madura, seperti:

Ghaghaman (Sandjhata otaba sekebbha manossa) Sekebbha oreng anabarna: “Kerres, tombhak, peddhang, djambija, badiq, lantjoradjam ban salaenna” Kep-sekep se ella kasebboet e atas djarejakabbhi tadaq se bhagoessa ngongkole so kep-sekep se esebbhoetaghi e baba reya:

Tello parkara areja kodhoe e djaga: djila, adhat, kalakowan.
Tello parkara areja kodhoe ekaandhiq: ate sattja (esto), ate sottje, djodjoer.
Tello parkara reja kodhoe e kabhadjhiqi: mangghaqan, nespa, taq andiq panarema.
Tello parkara reja kodhoe e pejara (eomesse): bakto badja, pesse, kabarasan.
Tello parkara areja kodhoe e hormati (e adjhiqi): omor, oewet (ondhang naghara), aghama.11)

(Senjata (Senjata atau pedoman berperilaku manusia) Senjata manusia bermacam-macam: “keris, tombak, pedang, jambiya, badik, celurit, dan lainlain.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.