Tradisi Ritual Samman dalam Masyarakat Madura

Simbol Gerakan Tarian Sakral

Dalam posisi melingkar

Gerakan tarian ini dimulai dengan posisi duduk bersila, kemudian kaki sebelah kanan diangkat ke atas. Posisi seperti ini disimbolkan seperti tulisan Muhammad dalam bentuk tulisan Arab. Simbol semacam itu dimaksudkan supaya mereka, terutama peserta samman dan kaum Muslim pada umumnya, selalu mengingat dan mengenang Nabi Muhammad saw yang telah membawa risalah Islam, selalu mengikuti sikap teladan Rasulullah yang mempunyai akhlak yang sangat mulia, serta melakukan perintahnya dan menjauhi larangannya. Selanjutnya, secara perlahan-lahan posisi duduk tadi berubah menjadi posisi berdiri tegak yang disamakan dengan huruf alif dalam tulisan Arab.

Dalam urutan huruf hijaiyah, huruf Alif disebutkan pertama kali berdiri tegak lurus seperti angka satu. Alif sendiri mempunyai arti Allah, yaitu nama yang mencerminkan kehadiran Tuhan dan menjadi simbol eksistensi-Nya. Dengan menyebutkan nama Allah yang dijadikan dasar ritme kehadiran yang tertuang dalam tarian mistik ritual samman, seakan-akan dalam sekujur tubuhnya mengucapkan dzikir Allah terus menerus seperti getaran tubuhnya yang mengikuti gerakan tarian samman.

Pernyataan tersebut di atas mengisyaratkan bahwa hendaknya masyarakat khususnya bagi peserta ritual samman selalu merasa dipantau kehadirannya seperti ungkapan dzikir tersebut, yang tidak hanya lisannya tetapi seakan-akan sekujur tubuhnya ikut berdzikir.

Gerakan tarian tubuh yang lain bisa dilihat dari gerakan dada dan tubuh yang membungkuk ke bawah. kemudian diangkat lagi ke atas seakan-akan setiap saat ia ditarik ke langit lalu dilepaskan kembali ke bumi. Posisi gerakan tubuh seperti ini bisa dipahami sebagai gerakan vertikal dan gerakan horisontal. Dengan demikian makna yang dapat ditangkap dari posisi tubuh diangkat ke atas atau gerakan vertikal adalah manusia mempunyai tanggung jawab untuk mengingat dan merasakan kehadiran Tuhan dalam jiwa spiritualitasnya, yaitu dengan bacaan dzikir seperti dalam ritual samman, sebagai upaya menuju puncak transendensi Ilahi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.