Sandhur Pantel: Pembuka Pintu Langit

Tujuan Pementasan

Sandhur Pantel dilaksanakan dengan tujuan pertama adalah mendatangkan hujan ketika terjadi kemarau panjang. Dalam pelaksanaan prosesi ritual meminta hujan, bentuk yang digunakan adalah berupa nyanyian, tarian, melantumkan puji-pujian serta melafalkan doa. Dan  diiringi oleh alunan alat musik (gending).

Tujuan kedua adalah rokat anak yang lebih populer dengan istilah rokat pandhaba. Pementasan ini dilakukan agar kelak si anak selamat serta jauh dari bermacam gangguan. Misalnya gangguan dari makhluk lain, gangguan dari segi materi maupun gangguan-gangguan lain yang akan menghadang dalam kehidupannya kelak. Rokat pandhaba ini ada bermacam-macam, yaitu ;  pandhaba tang anteng, sepasang suami istri yang mempunyai tiga anak yang terdiri dari dua laki-laki satu putri, begitu pula sebaliknya. Kedua, adalah pandhaba macan, sepasang suami istri dengan satu anak (anak tunggal), pandhaba pangantan, yaitu hanya mempunyai dua anak, laki-laki dan perempuan. Yang terakhir adalah pandhaba, yaitu ketika sepasang suami istri mempunyai anak berjumlah lima orang dan semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Tujuan ketiga diadakannya pementasan Sandhur Pantel adalah rokat pangkalan, rokat pangkalan biasanya diadakan ketika hasil tangkapan ikan berkurang. Acara ini biasanya dilakukan di pantai atau pemukiman para nelayan.. Para nelayan ber-anggapan, ketika hasil penangkapan ikan sedikit, maka  Sandhur Pantel perlu dipentaskan agar tangkapan ikan bertambah banyak. Bentuk pementasan dalam rokat pangkalan tidak jauh berbeda dengan  bentuk yang dipentaskan pada acara-acara lainnya.

Tujuan keempat  pementasan Sandhur Pantel adalah proses penyembuhan penyakit,  seringkali Sandhur Pantel diundang oleh seseorang dalam upaya penyembuhan penyakit. Acara ini biasanya digelar ketika penyakit yang menjangkiti orang tersebut tidak kunjung sembuh, walaupun telah melakukan pengobatan. Hal ini dilakukan karena keluarga si sakit telah menempuh berbagai cara pengobatan, misal pengobatan secara medik, pengobatan tradisional maupun pengobatan alternatif. Namun hasil yang didapatkan dari pengobatan tersebut tidak membuahkan hasil. Sebagai upaya terakhir, maka keluarga si sakit mengundang dan menggelar seni Sandhur Pantel. Akibat sugesti yang sangat kuat, terjadi keajaiban. Penyakit yang menjangkiti si sakit  ternyata bisa disembuhkan.

Response (1)

  1. Kebudayaan Madura harus dilestarikan, agar tidak lekang dimakan usia, karena di jaman ini sudah banyak sekali kaum muda yang tidak mempedulikan lagi kebudayaan leluhurnya,,,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.