Sandhur dan Perkembangannya
Di lingkungan masyarakat tradisional yang masih mempercayai ritual Sandhur, Sandhur Panthel digunakan sebagai media penghubung dengan Sang Pencipta. Biasanya setiap tahun dalam bulan-bulan tertentu selalu mengundang pementasan. Karena apabila lalai tidak mengundang pementasan Sandhur, maka timbul kekhawatiran adanya berbagai macam musibah. Hal itu ditandai dengan bambu yang ditancapkan di samping rumah mulai mengering (di tengah bambu ada sebutir kelapa gading, di bawah kelapa gading ada ancak kecil berisi kembang). Bambu tersebut sebagai anjer (tanda) untuk mengundang pementasan Sandhur Panthel apabila waktunya telah tiba.
Sampai saat ini Sandhur Panthel sering dipentaskan dalam bulan-bulan tertentu, dan hanya dimainkan dalam komunitas terbatas, hanya dalam lingkungan masyarakat desa Ambunten Barat, kecamatan Ambunten. Tidaklah mengherankan apabila dalam satu generasi mendatang bentuk seni tradisional ini akan punah, hal ini disebabkan pelestarian budaya ini sangat sulit. Generasi muda penerus kesenian ini enggan untuk mempelajari dan melaksanakan ritual yang dianggap telah ketinggalan dan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi jaman. Dan saat ini hanya tinggal satu kelompok (group) yang masih tetap eksis melestarikan seni tradisional ini. Itu pun hanya terbatas pada generasi tua. Lontar Madura
Kebudayaan Madura harus dilestarikan, agar tidak lekang dimakan usia, karena di jaman ini sudah banyak sekali kaum muda yang tidak mempedulikan lagi kebudayaan leluhurnya,,,