Kelucuan Humor Kocak Ala Madura

 Kepala BRI Unit
Nenek
: “Cucuku kau jauh-jauh bekerja di Sumatra jadi apa?”
Cucu    
: “Kakanwif BRI, Nek.”
Nenek
: “Mana yang Iebih tingg Kakanwil atau Ka Unit? Kok kamu nggak pemahngirim uang buat nenek, sedangkan adikmu yang jadi Ka Unit sering memberi nenek uang.”
Cucu   : “Saya kan jauh, Nek.”
Nenek: “Supaya dekàt dengan nenek, kamu minta pindah saja ke Madura jadi Ka Unit.
Catatan:
Ka Unit BR!: Kepala Kantor BR! tingkat Kecamatan.
KakanwiI BRI: Kepala Kantor Wilayah BRI tingkat Propinsi.

 KTP
Seseorang yang berasal dan Madura berjualan sate di Jakarta. Pada saat ada razia KTP, dia terkena.
Kamtib  :Mana KTP Bapak?”
Tukang Sate
: “Saya belum punya, Pak. Tefapi saya membawa surat kawin. ml, Pak.”
Kamtib  :
“Saya fidak perlu suraf kawin. Saya perlu KTP.”
Tuk4ng Sate: “Suraf kawin ml jauh lebih berharga daripada KTP. KTP cumaditandatangani Pak Lurah dan fotonya cuma satu. Sedangkan surat kawin ditanciafangani kepala KUA, saya, dan istri ada saksi-saksi dan ada foto dua lembar. Jelas Iebih afdhal, Pak.”

Petir
Seorang pedagang sate buang air kecil dekat pos jaga SATPAM Pelabuhan Kamal. Sewaktu kencing, penjual sate kentut agak keras.
Satpam  
: “Hal, kamu ml ndak sopan. Sudah kencing, kentut lagi.”
Pedagang Sate: “Boo, mosok kencing ndak boleh kentut, Pak. Wong hujan juga ada petimya.”

Sapi Jawa
Seseorang asal Madura menuntun dua puluh ekor sapi di kota Surabaya.
Pqlisi :Kau ini, nuntun sapi begaimana banyak dijalan raya. Lihat, lalu lintas jadi macet.  Dasar Madura. .
Tukang Sapi: “Siap, Pak. Bapak betul, saya arang Madura. Tapi Bapak perlu tahu, sapi-sapi yang bandel ini adalah sapi jawa.”

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.