Pemukiman dan Kehidupan Sosial Nelayan Kampung Bandaran

oleh: Dwi Defriani

Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai luas wilayah perairan. Garis pantainya mencapai lebih 81.000 km. Dari 67.439 desa di Indonesia, kurang lebih 9.261 desa digolongkan sebagai desa pesisir. Sebagian besar dari masyarakat pesisir tersebut bermata pencarian sebagai nelayan. Seiring berjalannya waktu kampung-kampung nelayan tersebut berkembang. Sebagian berkembang mengikuti garis pantai yang kemudian memanfaatkan pantai bukan hanya sebagai tempat tinggal dan membangun perekonomian, namun juga sebagai derah pariwisata. Sebagian lain memanfaatkan alira n sungai yang bermuara ke laut sebagai areal yang aman untuk bermukim.

Perkembangan pemukiman yang memanfaatkan sungai inilah yang menjadi objek penelitian yaitu Kampung Bandaran yang terletak di Kabupaten Bangkalan, Madura.

Sungai yang berfungsi sebagai jalur transportasi yang kemudian dimanfaatkan juga sebagai tambatan perahu nelayan. Rumah merupakan tempat tinggal yang berfungi untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Bagi nelayan, rumah selain sebagai tempat perlindungan, juga merupakan sarana pendukung aktivitas melaut. Desain rumah nelayan di kampung Bandaran menunjukkan adanya perubahan yang disebabkan adanya pembauran nilai-nilai budaya yang sudah ada dan masuknya bentuk budaya baru dan menggeser makna simbolis dari rumah di kampung nelayan tradisional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.