Mitos dan Membaca Kondisi Lingkungan

Ilustrasi: (foto: goole image)

Unsur konduktor (penditeksi) yakni antara lain :

  1. Kucing, Iebah dan semut, amat senang pada tempat yang di sekitarnya ada medan elektromagnetic,
  2. Anjing, babi, babi hutan dan kijang biasanya sangat peka dan tak suka pada tempat yang di sekitarnya ada medan elektromagnetic, Sedangkan tubuh manusia adalah konduktor (penerus aliran listrik), hanya kepekaan tubuh setiap orang berbeda. Orang yang peka terhadap medan elektro magnetic tersebut, ada yang langsung terasa dingin, kesemutan, pegal (spasma) kontraksi otot, dan bagi orang yang mempunyai tubuh yang tidak peka, maka tidak akan terasa apa-apa. Kadangkala prosesnya berlangsung lama, dan akan muncul gejala badan yang kurang segar, tidur tidak bisa lelap atau kurang tenang, kaki sering kejang, mudah sakit, serìng terjadi gangguan kasdiovaskuler dan metabolisme, gangguan system syaraf pusat sehingga sulit konsentrasi, gangguan hormural (impotent/ ñiandul), stadium akhir tumor (resting membrane potensial). Juga dengan otot, otot polos, otot jantung, sel otak, interaksi antara medan elektro & biologis mempengaruhi tìmbulnya keluhan.

Kalau sampai stadium pengaruh otak dan sampai terlepasnya energi kwantum, maka timbullah halusinasi (hayalan fiktif, pandangan kosong dan lain sebagainya) seperti yang dikatakan orang awan “kesurupan” jin atau makhluk halus. Yang dampaknya semakin lama semakin tersa terhadap yang bersangkutan, yang kemudian akan menjadi fatal, yang mana tidak kïta sadari penyebabnya.

Dengan demikian akan bisa berpikir bahwa orang-orang tua terdahulu sudah mengerti terhadap reaksi, situasî, kondisi serta gejala yang akan disekitarnya, hanya mereka tidak mau mengatakan dan tidak bisa menjabarkan secara jelas, hanya dengan kata-kata sindiran atau simbolis seperti : jhubâ’ (buruk), ta’ odhes (tidak sehat), ta’ bâlujâ’ (tidak bahagia/sempurna), panasthés (sangat rentan masalah), panas bhâráng (membawa sial/cepat habis), ta’ mongkat (tidak barokah) dan lain sebagainya. Memang kerapa sebagian masyarakat menolak keyakinan tersebut karena dianggap tahyul dan sejenisnya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.