Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Kedudukan Perempuan pada Masyarakat Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Kedudukan Perempuan pada Masyarakat Madura

Ditayangkan: 18-07-2012 | dibaca : 8,868 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Lintu Tulistyantoro

(foto: .lihat.co.id)

Kedudukan perempuan jelas sekali posisinya, terlindungi dan memiliki posisi yang istimewa, perempuan memiliki ruang khusus seperti misalnya rumah adalah tempat perempuan. Peruntukan rumah adalah untuk ditinggali oleh kelompok perempuan. Rumah dihuni oleh perempuan dan anak-anak kecil, laki laki dewasa memiliki ruang yang berada di luar dan sifatnya sangat umum seperti misalnya langgar. Rumah adalah milik perempuan, keluarga memiliki kewajiban untuk membuatkan rumah bagi anak perempuan. Perempuan adalah awal kehidupan. Demikian penting perempuan terlihat dalam beberapa budaya seperti carok.

Budaya carok di Madura terjadi salah satunya berkisar pada perempuan. Laki laki Madura dapat memaklumi dan memaafkan kesalahan karena masalah di luar perempuan. Tetapi bila masalahnya menyangkut perempuan, istri utamanya, maka carok akan terjadi yaitu sampai kepada masalah pembunuhan (Wijaya, 2002.) Menerima tamu laki laki dalam tanean juga tidak terlalu umum apabila dalam tanean tersebut tidak ada laki laki sama sekali. Perempuan hanya akan menyahut dari dalam dan kemudian tidak menemui tamu tersebut. Tamu tidak akan menunggu bila di tanean tersebut juga tidak ada laki laki.

Pages: 1 2 3 4

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Cangkolang: dari Moralitas Magis
      📚 Tradisi Madura
    • Lombang Desa Eksotik Berpotensi Wisata Pantai Nasional
      📚 Peristiwa Madura
    • Termbakau Madura Riwatmu Kini
      📚 Budaya Madura
    • Ramuan Jamu Madura, Bukan Hanya Perkasa
      📚 Tradisi Madura
    • Kepatuhan Masyarakat Madura Terhadap Ghuru
      📚 Budaya Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close