Susunan Ruang Pada Tanean Lanjang

Lintu Tulistyantoro

Tanean Lanjang 006 Susunan dan makna ruang yang berjajar dengan ruang pengikat ditengahnya menunjukkan bahwa tanean adalah pusat aktivitas sekaligus sebagai pengikat ruang yang sangat penting. Sumbu barattimur secara imajiner terlihat memisahkan antara kelompok rumah dan ruang luar. Langgar sebagai akhiran semakin memberikan arti penting dan utama dari komposisi ruangnya.

Peninggian lantai bangunan juga memberikan satu nilai hirarki ruang yang semakin jelas. Akhiran peninggian berakhir pada langgar di ujung atau akhiran sumbu barat-timur. Tata tetak tanean lanjang memberikan gambaran tentang zoning ruang sesuai dengan fungsinya. Rumah tinggal, dapur dan kandang di bagian timur, di bagian ujung barat adalah langgar. Langgar memiliki nilai tertinggi, bersifat rohani dibanding dengan bangunan lain yang sifatnya duniawi. Langgar mencerminkan fungsi utama dalam kehidupan yang bersifat religius, suci untuk melaksanakan ibadah lima waktu, melakukan ritual daur kehidupan dan sekaligus sebagai pusat kegiatan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, langgar memerankan fungsinya sebagai tempat kerja, sekaligus sebagai tempat laki laki untuk mengawasi hasil bumi, ternak, istri dan anaknya. Fungsi lain adalah untuk menerima tamu dan ruang tidur tamu laki laki yang bermalam, juga gudang. Dalam beberapa data menyebutkan bahwa langgar berfungsi sebagai tempat yang strategis untuk memudahkan laki laki dalam mengawasi perempuan (Mansurnoor, 1990). Fungsi yang demikian membuat langgar memiliki arti yang sangat penting dan spesifik.

Tinjauan terhadap kepercayaan awal atau primordialnya, masyarakat Madura adalah masyarakat ladang. Meskipun Kuntowijoyo (2002) menyebutkan sebagai kelompok masyarakat tegalan tetapi struktur masyarakatnya secara garis besar adalah masyarakat primordial ladang. Ciri-ciri yang mendasari adalah masalah pembagian ruang, kedudukan perempuan, kekerabatan, sistem kemasyarakatan, serta posisi perkampungan terhadap lahan garapan.

Pada skema ruang di bawah terlihat pembedaan dualisme primordial ladang, pertentangan utara-selatan, barat-timur, laki laki-perempuan, tua-muda, kanan-kiri, gelap-terang, atas-bawah. Utara sebagai tempat tinggal perempuan, dengan ruang yang tertutup, gelap, tanpa bukaan kecuali di bagian depan, posisi ruang yang lebih tinggi atau bagian atas, merupakan daerah khusus perempuan. Simbolisasi sumber kehidupan, tempat memulainya kehidupan. Rumah hanya digunakan untuk tempat tingal perempuan dan bagian luar atau serambi dipakai untuk menerima tamu perempuan juga. Sebaliknya di bagian selatan adalah daerah yang terbuka, terang, kiri, bawah, tanpa peninggian lantai adalah daerah laki laki. Barat terletak langgar, kematian, tua. Timur berarti awal kehidupan, generasi baru, muda (tampak dari susunan rumahnya yang berurut dari barat ke timur adalah tua ke muda).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.