Lagu “E Tera’ Bulan” (diterang cahaya bulan) merupakan lagu yang sering dinyanyikan ketika bulan purnama muncul. Lagu ini dulunya dinyanyikan oleh orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan ketika listrik belum masuk desa. Ketika bulan purnama, orang-orang biasanya keluar rumah untuk berkumpul dan bercengkrama. Tidak jarang kegiatan berkumpul tersebut digunakan untuk mendiskusikan permasalahan yang mereka hadapi dalam hidup. Selain itu, kegiatan berkumpul ketika bulan purnama tiba ini digunakan untuk menghilangkan segala kepenatan hidup walaupun hanya sesaat. Mereka menggunakan momen terang bulan ini untuk saling bertemu karena kadang akibat sibuknya pekerjaan mereka, mereka jarang memiliki waktu luang untuk bercanda dan bercengkrama. (Ampon dapa’ baktona tera’ bulan, Sadajhana tore akompol pas maelang sossa ate katon rota’ apangghi).
Pacakang Alako
Klaban dhasar Pancasila tor Dhang-Undhang Dhasar Empa’ Lema’
Esse’e kamardhika’an Indonesia abhangon e sabbhan bidang.
Settong naghara se rajha, pon kalonta da’ manca naghara,
Ngasellaghi kabhutowan searopa: sandhang pangan ban laenna.
Dari jhau katengal mentamenan tombu ghumbhus rampa’ cengngar ngabhiru. Nandhaaghi jha’ bhume Indonesia tanaepon sanget landhu.
Oh, potra potre sadhaja nyara sroju’ pacakang alako,
Nyopre kantos abhukte settong masyarakat, adhil ma’mor pada melo.
Pacakang alako (giatlah bekerja) bermakna menggugah semangat rakyat Indonesia untuk membangun dan mengisi kemerdekaan Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.