Globalisasi Budaya vs Budaya Madura

Nyadar, salah satu bentuk kearifan lokal Madura

Syaf Anton Wr

Ada sementara pihak merasakan, bahkan menyatakan kehawatiran dan bahkan (pula) ketakutan menghadapi globalisasi yang sekarang telah tiba dihadapan kita. Globalisasi ditengarai sangat mengganggu dan bahkan mengacaukan kehidupan budaya Madura, yang konon memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat etnik Madura. Akibatnya (juga sementara pihak) mengultimatum globalisasi adalah produk Barat yang mengancam tata nilai kehidupan sosial masyarakat. Globalisasi dipahami sepotong-potong dari kabar kekabar; dan pada gilirannya seakan menjadi kesepakatan: globalisasi hukumnya “haram”.

Mengingat istilah globalisasi sering diberi arti yang berbeda antara yang satu dengan lainnya, sehingga disini perlu penegasan lebih dulu, dengan memberi batasan-batasan bahwa globalisasi “pada prinsipnya mengacu pada perkembangan-perkembangan yang cepat didalam teknologi komunikasi, transformasi, informasi yang bisa membawa bagian-bagian dunia yang jauh [menjadi hal-hal] yang bisa dijangkau dengan mudah”.

Menangkap persoalan dunia, kita tidak perlu lagi mendatangi batas wilayah kemampuan kita, tapi dengan klik televisi apa yang kita inginkan telah tampak didepan kita. Ini salah satu dari sekian fungsi globalisasi. Kini dunia seolah tanpa memiliki lagi batas-batas wilayah dan waktu. Dibelahan dunia dengan mudahnya kita perhatikan serasa dihadapan kita; dengan menggunakan telphon seluler yang serba digital, kita dapat mengakses apa yang kita inginkan. Lalu apa yang menjadi persolan dengan golobalisasi?

Response (1)

  1. terima kasih sudah membantu menyadarkan kami akan penting nya budaya lokal untuk di jaga,…
    kami sebebagai generasi muda akan berusaha menjaga warisan budaya madura dengan bersungguh-sungguh….

Leave a Reply to osis M.A.MAMBAUL ULUM 2 Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.