Globalisasi Budaya vs Budaya Madura

Mempertahankan Paras Budaya Madura

Kita sepakat, bahwa yang dimaksud kebudayaan nasional adalah pertemuan dari puncak-puncak kebudayaan daerah. Tapi persoalannya, tiap kebudayaan daerah tidak memiliki kekuatan yang sama. Setiap kelompok etnik memiliki kekuatan yang berbada-beda, baik terkait dengan kekuatan sumber daya alam, sumber daya manusia, atau modal budaya yang dimilikinya.

Kebudayaan daerah yang diyakini sarat dengan pesan-pesan filosofis, spiritualitas, moral dan sosial, sebagaimana ditemui diberbagai aktifitas seni dan tradisi masyarakat Madura. Seni tradiri yang merupakan ekspresi hidup dan kehidupan masyarakat pendukungnya, serta menjadi sumber inspirasi gerakan spiritual, moral dan sosial. Dalam lingkaran kecilnya, seni tradisi terbukti memiliki peran signifikan dalam mencairkan ketegangan sosial. Dibalik keterbatasan pranata lokalnya, seni tradisi juga mengandung makna universal – yang paralel dengan agama – membawa pesan mulia bagi keluhuran budi manusia.

Konon, etnik Madura memiliki kekuatan tersendiri, sehingga (seharusnya) dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat tanpa harus hawatir terhadap masuknya budaya diluarnya. Tapi persoalannya, apakah kebenaran kekuatan ini menjadi realitas bagi masyarakat Madura?. Ada lagi suatu pemikiran yang dikemukakan orang, yaitu kehidupan tradisi (kesenian, sosial dan lainnya) Madura merupakan satu-satunya yang memiliki nilai plus dan sebagai martabat bangsa Madura. Bahkan diimplementasikan setiap kelompok etnik Madura yang eksoduspun tetap mempertahankan nilai-nilai kemaduaraannya meski mereka hidup dalam kondisi budaya yang berbeda.

Response (1)

  1. terima kasih sudah membantu menyadarkan kami akan penting nya budaya lokal untuk di jaga,…
    kami sebebagai generasi muda akan berusaha menjaga warisan budaya madura dengan bersungguh-sungguh….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.