Globalisasi Budaya vs Budaya Madura

Lebih dari itu semua, tidak mustahil dari kalangan tertentu ada masyarakat yang merasa naik gengsinya jika mengikuti gaya hidup global. Untuk kalangan seperti ini, globaliasi merupakan gaya hidup, yang berarti mentalitasnya sudah terasuki gaya global tersebut. Dalam pengertian inilah apa yang kita ketahui tentang gaya pergaulan: pergaulan kelompok menengah, kelompok ABG gedongan, kelompok eksikutif, kelompok anak muda sukses, kelompok anak orang kaya, dan sekian kelompok lainnya yang dibangun atas dasar gengsi.

Darisinilah munculnya ancaman  yang perlu kita cermati, khususnya bagi masyarakat yang terlalu mudah hanyut untuk berimitasi globaliasi yang negatif tersebut. Toh, negara-negara Barat sendiri disadari adanya ancaman terhadap nilai-nilai agama yang mereka peluk.

Globalisasi sebagai tantangan:

Dari persoalan ancaman yang terjadi, sebagai warga masyarakat kita seharusnya mempunyai antisipasi. Banyak hal yang perlu dipertegas dalam menentang arus globaliasi ini, selain kita mempersatukan diri dalam satu kekuatan, yaitu budaya bangsa, juga bagaimana kita dapat menyerap nilai-nilai positif yang ada di wadah globaliasi ini sebagai bentuk kekuatan dalam memaknai sebuah nilai kebangsaan sendiri.

Mau tidak mau, kita harus berani mengimplementasikan diri dalam sebuah prilaku yang tegas, disiplin, merawat lingkungan, tanggung jawab, kompetitif, kerja keras, penghargaan terhadap orang lain, sosial, demokratis dan semacamnya, sehingga untuk menuju kearah pertahanan budaya dapat kita satukan, khususnya budaya Madura yang telah membangun ciri dan warna bangsa Madura.

Response (1)

  1. terima kasih sudah membantu menyadarkan kami akan penting nya budaya lokal untuk di jaga,…
    kami sebebagai generasi muda akan berusaha menjaga warisan budaya madura dengan bersungguh-sungguh….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.