Globalisasi Budaya vs Budaya Madura

Glibalisasi: Ancaman dan Tantangan

Pergaulan global sudah tidak dapat lagi dihindari oleh seseorang, kecuali ia sengaja mengungkung diri dengan menjauhi interaksi dan komunikasi dengan yang lain. Ketika seseorang masih membaca surat kabar, menonton televisi, atau menggunakan alat lainnya seperti internet, tv mobile, HP, dan jenis lainnya dari produk dari perkembangan teknologi, saat itu pula mereka telah terjebak oleh globalisasi.

Sebagai ideologi, globalisasi telah mempunyai arti tersendiri dan netralitasnya tentu telah  berkurang. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang menolaknya dan tidak sedikit pula orang mendukung dan memujanya. Akibat dari itu, tidak sedikit pula terjadi benturan nilai, antara nilai yang dianggap sebagai ideologi globaliasi dan nilai-nilai yang tertanam dari kondisi masyarakat, termasuk didalamnya nilai-nilai kebudayaan yang ada.

Globaliasi Sebagai Ancaman?.

Produk teknologi yang telah mengembangkan alat komunikasi (TV-parabola, telpon, VCD-DVD, internet dll), banyak sisi memberi peluang kepada kita untuk melihat dan menikmati apa yang menjadi tidak lazim dan tabu dari kehidupan kita. Anak-anak secara praktis dapat menikmatinya tanpa harus bersusah payah bermain ditempat terbuka, dan mengimplentasikannya dalam dunia nyata. Dengan tiduran dan bahkan dalam kamar sempitpun kita dapat menikmati tayangan televisi melalui HP, mengakses internet, berbincang sesuka-sukanya dan berkomunikasi melalui chatting. Semua dapat dilakukan dengan tanpa diganggu oleh siapapun.

Akibatnya, dari media itu banyak kalangan, khususnya generasi muda terlena, dan melakukan apa yang mereka mau dan lahirlah generasi penyimpang norma-norma; sebagai anak gaul, hamil muda, gue gue – lu – lu, dan sebagainya. Demikian pula persoalan perselingkungan, poligami  – bahkan poliandri -, kawin cerai (sebagaimana banyak dipublikasikan media infotainment kalangan selebritis) dan banyak lagi. Meskipun pada sisi yang lain, media-media juga menayangkan persoalan-persoalan etika moral, melalui format agama, seni budaya, atau persoalan-persoalan kehidupan positif lainnya.

Response (1)

  1. terima kasih sudah membantu menyadarkan kami akan penting nya budaya lokal untuk di jaga,…
    kami sebebagai generasi muda akan berusaha menjaga warisan budaya madura dengan bersungguh-sungguh….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.