Yayasan Masyarakat Tembakau, Desa Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali menghadirkan Festival Tembakau Madura #4 atau tahun keempat kembali digelar di desa Lebeng Timur, 29-30 September 2023
Festival Tembakau Madura yang sudah memasuki sesion keempat ini adalah festival berbasis warga. Diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.
Pembina Yayasan Masyarakat Tembakau, Hamzah Fanzuri menyebut, festival yang punya maksud perayaan ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
“Namun di samping itu festival ini punya banyak tujuan lainnya, seperti membuka ruang kontestasi nilai-nilai masyarakat agraris, perhelatan seni dan budaya, komunikasi lintas agraria, ruang alternatif penyaluran hasil tembakau, wisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Semuanya dikemas ke dalam beberapa konten acara, seperti arak-arakan, tasyakuran, pameran foto, parade dan pasar tembakau nusantara, bincang tembakau, pesta panen ikan, dhâmar korong, kuliner desa, dan tentu saja dimeriahkan dengan berbagai seni pertunjukan rakyat dan modern.
Spesial seri keempat ini, kami akan menampilkan group musik band @lorjhukofficial yang tengah naik daun di tengah pecinta musik indie,” ungkap guru SMAN 1 Sumenep itu
Festival Tembakau Madura #4
Festival Tembakau Madura merupakan sebuah perayaan panen perkebunan tembakau yang dihelat oleh masyarakat Desa Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura. Sebagaimana sebuah hajatan masyarakat, festival ini mulanya dimaksudkan sebagai media ungkapan rasa syukur petani tembakau atas hasil bumi yang telah diberikan oleh Pencipta. Namun pada perkembangannya festival ini dimaksudkan juga untuk tujuan-tujuan sosial, kultural, dan ekonomi yang lebih luas.
Dalam perspektif sosial dan kultural misalnya, festival ini menjadi ruang kontestasi nilai-nilai kegotong-royongan masyarakat agraris. Nilai-nilai sosio kultural dapat dilihat dari praktik-praktik sosial yang terjadi sepanjang persiapan dan pelaksanaan festival. Masyarakat Desa Lebeng Timur bergotong-royong dalam mewujudkan hajad mereka, baik tenaga maupun financial. Sebagai ruang pelestarian budaya, festival ini telah menjadi wadah atraksi pertunjukan kesenian rakyat dan olah raga (game) tradisional. Pertunjukan kesenian rakyat dituangkan ke dalam konten Pertunjukan Kesenian Rakyat di festival ini, seperti arak-arakan, saronèn, jhârân kènca’, kesenian sintung dan berbagai jenis tarian, teater juga musik.
Permainan atau olah raga tradisional sendiri dikemas dalam konten lomba Permainan Tradisional Karapan Opè. Opè merupakan pelepah pohon pinang dalam bahasa Madura. Di waktu senggang sepulang madrasah, anak-anak Desa Lebeng Timur sering kali memainkan opè. Seorang duduk di atas pelepah pohon pinang itu, sementara seorang yang lain menariknya. Begitulah mereka lakukan secara bergantian. Permainan ini sudah jarang dilakukan lagi oleh anak-anak desa, sehingga olah raga tradisional tersebut diaktifkan lagi melalui konten lomba Permainan Tradisional Karapan Opè di Festival Tembakau Madura #4.
Pada gelaran edisi keempat ini, Festival Tembakau Madura juga telah berhasil memantik sebuah ritual selamatan desa yang telah puluhan tahun ditinggalkan oleh masyarakat, yaitu Rokat Dhisa. Rokat Dhisa merupakan ritual selamatan (Jawa, Ruwat Desa) untuk memohon keberkahan dari Tuhan yang Maha Kuasa yang ada di Desa Lebeng Timur. Pemerintah Desa Lebeng Timur berkolaborasi dengan Yayasan Masyarakat Tembakau Lebeng Timur kembali merevitalisasi nilai-nilai sosio kultural upacara adat tersebut dalam perhelatan festival ini.
Dalam upaya ekonomis, festival ini mampu menjadi media komunikasi antar pelaku pertanian dan industri tembakau, sehingga dapat membuka ruang-ruang penyaluran alternatif hasil pertanian tembakau petani serta membuka peluang industri kreatif di tingkat pedesaan.
Sebagai ruang komukasi ekonomi, pada tahun ini Festival Tembakau Madura telah berhasil menggandeng beberapa pelaku usaha industri pengolahan tembakau, seperti perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) dan pabrikan tembakau teste dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Para pelaku industri olahan tembakau ini akan berbincang langsung dengan para petani tembakau Desa Lebeng Timur dalam konten acara Bincang Tembakau dengan tema “Tembakau dalam Dimensi Sosio Kultural dan Ekonominya”.
Peluang terbukanya industri kreatif sebagai dampak dari pelaksanaan Festival Tembakau Madura ini yaitu munculnya pedagang-pedagang asongan dan kuliner yang terhimpun dalam salah satu konten festival, yaitu stand Kuliner Masyarakat Tembakau. Memasuki helatan festival di tahun ini, panitia juga telah membuka paket wisata sebagai peluang bisnis jasa penginapan rumah warga untuk para pengunjung festival.
Dalam jangka panjang, Festival Tembakau Madura diharapkan mampu menjadi branding tembakau Madura, sehingga dapat menekan urbanisasi dengan motif ekonomi. Para pelaku festival berharap kelak masyarakat desa enggan meninggalkan profesinya sebagai petani tembakau karena telah mencintai tanaman tembakau yang menjanjikan kesejahteraan hidupnya.
Bagi para pecinta tembakau linting, festival ini merupakan ruang eksplorasi yang baik untuk mencicipi cita rasa tembakau Madura dan Nusantara. Dalam Festival Tembakau Madura #4 terdapat konten Parade dan Pasar Tembakau Nusantara. Di sinilah para pengunjung dapat menikmati secara cuma-cuma cita rasa tembakau linting dari beberapa wilayah Madura dan Nusantara.