Berbeda dengan buku-buku yang diulas di atas, adalah tulisan Hélène Bouvier. Buku berjudul lebur! Seni musik dan pertunjukan dalam masyarakat Madura ini, lebih spesifik mengungkap seni kontemporer dan seni pertunjukan Madura.
Tulisan yang berjudul asli La matière des émotions ini mengungkap berbagai ragam kesenian temporal dengan mengaitkan hubungan antar musik, puisi, tari, teater dan seni bela diri. Seni temporal mencakup musik, tari dan puisi. Seni pertunjukan meliputi berbagai jenis teater, seni bela diri dan beberapa tari yang digubah sebagai pertunjukan. Ungkapan temporal mengandung makna kegiatan kesenian yang bersifat sekilas.
Istilah Lèbur digunakan Hélène karena sifatnya yang spontan, untuk sesuatu yang dianggap bagus, enak dinikmati mata dan telinga. Lèbur mengandung makna menghibur, baik, bagus, dan enak didengar. Istilah Lèbur sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Madura sehari-hari yang biasanya secara spontan diucapkan manakala mereka menyaksikan sebuah pertunjukan seni yang menarik, indah ditonton dan enak dinikmati.
Lantas apa relevansi buku ini terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat Madura? Buku ini membuat temuan menarik. Menurut penulisnya, berbagai kegiatan kesenian ini merupakan percobaan untuk mencari jalan keluar dari jawaban atas kebutuhan, masalah dan aspirasi suatu manusia yang berada dalam suatu konteks materiil dan historis, singkatnya bagaimana kegiatan itu dapat membantu mempertahankan hidup atau memberikan kehidupan yang lebih baik.