Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Dari Bajo sampai Terdampar di Pulau Sapeken

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Dari Bajo sampai Terdampar di Pulau Sapeken ► Page 2

Ditayangkan: 31-05-2012 | dibaca : 9,169 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Menurutnya, secara periodik Suku Bajo bermigrasi dari Pulau Lingga (Riau) sejak abad ke-14 sampai abad ke-17 menuju pantai barat Kalimantan. Dari sini mereka lalu menyebar ke Sulu (Filipina) dan pantai-pantai di Pulau Sulawesi. Kalau melihat hipotesa Sopher tersebut, bisa jadi asal mula Suku Bajo berawal dari Pulau Lingga, yang sekarang secara administrasi berada di Provinsi Riau Kepulauan. Lain lagi dengan hipotesa yang diajukan ahli lingusitik AK Pallesen dan ahli etnografi HA Nimmo.

Dilihat berdasarkan bahasa yang dipakai kelompok tersebut, Pallesen dan Nimmo berpendapat, Suku Bajo berasal dari Mindanao, Filipina. Menurutnya, pada abad ke-10 itulah mereka lalu menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Terlepas dari asal mulanya, keberadaan Suku Bajo di Indonesia tergolong unik. “Mereka hanya mendiami kawasan pantai yang memiliki potensi ikan yang berlimpah.

Hasil riset Nagatsu menunjukkan, dimana ada Suku Bajo tinggal, di situlah dasar lautnya memiliki kualitas terumbu karang yang masih terjaga dengan baik,” ujar Prof Dr Aris Poniman, profesor riset yang baru-baru ini mendalami distribusi spasial Suku Bajo di Indonesia. Begitu juga keberadaan Suku Bajo di Pulau Sapeken. Riset memang membuktikan, perairan di Sapeken, Kangean, dan sekitarnya masih memiliki terumbu karang yang bagus.

Kelimpahan terumbu karang inilah yang menjadi daya tarik bagi beragam jenis ikan untuk memijah, membesarkan, tempat bermain bagi anak-anak ikan, berlindung, mencari pakan, dan lain-lain. Singkat kata, terumbu karang yang baik menunjukkan kelimpahan biota laut yang besar. Begitu juga sebaliknya, terumbu karang yang hancur hanya menyisakan padang pasir yang sunyi dari kehidupan biota laut.

Pages: 1 2 3 4

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

so you want to move to hawaii said on 01-10-2014

Amazing! Its really remarkable paragraph, I have got much clear idea regarding from this piece of writing.

Reply
azwar said on 29-06-2012

mwantep polll
sukses selalu
semoga bermanfaat bagi kita semua

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Tradisi Sandur Sampang
      📚 Tradisi Madura
    • Nikmati Alam Terbuka Gua Lebar di Sampang
      📚 Wisata Madura
    • Kirab Perahu Hias di Pulau Poteran
      📚 Peristiwa Madura
    • Sumenep dalam Sejarah dan Otoritas Kepenulisan
      📚 Sastra Madura
    • Prasasti Pintu Gerbang Asta Tinggi Sumenep
      📚 Sejarah Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close