Terdampar Sepekan di Pulau Sapeken

Sekilas Pulau Sapeken

pulau sapeken
Pulau Sapeken tampak dari pelabuhan Kangayan

Kenapa dinamakan pulau Sapeken, kerena menurut cerita nenek moyang pualau tersebut yang mayoritas berasal dari Sulawesi Selatan dengan bahasa keseharianya yaitu bahasa Bajo. Bahwa dulu nenek moyang mereka terdampar kepulau tersebut dan tidak dapat keluar dari pualau tersebut selama satu pekan. Nah dari kata satu pekan itulah nama pulau itu diambil menjadi Sapeken yang artinya satu minggu. kalau orang madura menamakan Sepekan.

Karena nenek moyang tersebut dari sulawesi Selatan maka bahasa resmi keseharian yang digunakan yaitu bahasa Bajo. Sebenarnya plural sekali suku yang menempati pulau tersebut ada dari Makasar, Jawa, Madura, Sunda bahkan dari aceh pun ada.

Kepadatan penduduk dipicu karena pulau sapeken sendiri berada pada letak yang stategis dengan dikelilingi pulau-pulau besar seperti pulau Kangean, Pulau Paliat, Pulau Pagerungan kecil dan Pagerungan Besar, pulau Saur dan pulau Sakala. Kalau anda tahu pulau Batam nah seperti itulah kedudukan pulau Sapeken. Walaupun luasnya kira-kira setengah ITS, pulau Sapeken mempunyai jumlah penduduk yang tinggi yaitu sekitar 12.600 jiwa. Bayangkan bagaimana kepadatan di pulau tersebut.

Sulit mengatakan keadaan ekonomi pulau tersebut. Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelyan dan pedagang. Ditinjau dari segi bentuk rumah mayoritas berbentuk rumah panggung yang kelihatanya bisa dikatakan rumah yang sederhana sekali. Mereka membuat rumah panggung karena dulu pada waktu air laut pasang sampai masuk ke rumah penduduk.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.