Tradisi Ghatean, Tradisi Peduli Antar Sesama

Tradisi Ghatean (tradisi peduli)  yang diselenggarakan di Kabupaten Pamekasan, disabut antusias dan meriah oleh masyarakat Pamekasan. Ribuan massa berkumpul di areal Monumen Arek Lancor yang berlokasi ditengah kota Pamekasan pagi tadi (26/2).

Tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan itu, dibanjiri ummat muslim yang mengenakan pakaian serba putih, dan mereka berpawai sambil membawa aneka jenis makanan  dan buah-buahan untuk disantap bersma.

Mereka berkumpul dari empat penjuru dari pusat kegiatan yaitu Monumen Arek Lancor, seraya membacakan sholat Nabi sebagai bentuk keperhatian dan penghormatan terhadap junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Setelah sampai di sekitar monumen, mereka meletakkan aneka makanan dan buah-buahan itu secara melingkar di sekitar monumen.

Dipimpin seorang ulama, mereka memanjatkan doa kepada kehadirat Yang Maha Kuasa, kemduain setelah itu, para tokoh, ulama, pejabat pemerintah serta bersama masyarakat setempat menyantap dan menikmati makanan dan buah-buhan yang dibawa mereka.

Menurut Ketua Pelaksana Perayaan Tradisi Ghatean Munai  , tradisi ghatean merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat dan Pemkab Pamekasan, sebagai wujud kepedulian dengan masyarakat lainnya. ”Tujuan dari tradisi ini tidak lain adalah untuk kebersamaan dan persatuan umat. Kami semua berbaur menjadi satu,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.