Sastra Madura  

Perkembangan sastra Madura modern memang memprihatinkan. Bahkan, ada yang mempertanyakan keberadaan sastra Madura modern.

Sastra Madura  

Peran Media Cetak Terhadap Sastra Madura

Sastra Madura yang hidup dan berkembang di Pulau Madura ini yang seharusnya menjadi salah satu sumbu peradaban masyarakat Madura, kini dirasa mengalami kemunduran, sehingga masyarakat penikmatnya kesulitan mendapatkan literatur sastra Madura.

Sastra Madura  

Memadurakan Sastra Madura

Bahasa Madura merupakan salah satu yang menjadi identitas. Bahwa, meski tidak tinggal di Pulau Madura, belum tentu mereka bukan orang Madura. Mereka yang tinggal di mayoritas pulau di Sumenep, dan beberapa kabupaten di Pulau Jawa merupakan orang Madura

Sastra Madura  

Sajak-Sajak Penulis Madura

munculnya penulis-penulis Madura dalam kancah sastra Indonesia tergolong agak lambat. Baru pada pertengahan 1960-an ada dua penulis dari Madura yang karangan-karangan mereka dimuat dalam majalah sastra bergengsi yaitu Sastra dan Horison. Mereka adalah M Fudoli Zaini dan Iskandar Zulkarnaen. Fudoli tidak pernah menulis puisi. Ia adalah penulis cerpen yang rajin dan kontinyu. Adapun Iskandar hanya sekali saja sajaknya muncul dalam majalah Sastra pada tahun 1966