Simbolitas dan Perangkat Pangantan Tandhu

Oleh: Venita Nurdiana

Sepasang pengantin ala Madura

Pelaksanaan pangantan tandhu di desa Legung Timur itu ada dua macam, yang pertama hanya bertunangan yang kedua memang mengadakan pernikahan atau gabai. Bedanya adalah jika hanya bertunangan hanya ada proses pangantan arak tetapi sebaliknya jika memang ada pernikahan (akad nikah) maka proses pangantan tandhu dimulai dari awal hingga proses akhir.

Hal yang membedakan terjadinya akad nikah pada pangantan tandhu adalah pada proses babbarang. Yaitu berupa hantaran bahan-bahan yang diperlukan sebagai jamuan untuk orang-orang yang datang pada acara akhir yaitu pangantan jajar.

Hal-hal mengenai tradisi Pangantan Tandhu yang dilaksanakan tidak diketahui sejak kapan dimulai karena tidak ada cerita tutur yang menjelaskan itu. Ini dihubungkan dengan karakter para orang terdahulu yang umumnya mereka adalah santri walau tidak di pondok pesantren, namun mereka mendapat pendidikan pertama di langgar atau surau dimana mereka di didik untuk sami’na waatha’na, jadi mereka hanya mendengar dan taat. Dari mereka lahir, tumbuh menjadi bayi, anak, tumbuh menjadi remaja hingga dewasa lalu dinikahkan oleh orang tua mereka hanya mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua mereka untuk dipraktekkan nanti kembali pada anak mereka kelak. Kejadian ini berlangsung begitu lama tidak ada yang tahu kapan permulaan pangantan

tandhu ini dimulai beserta tradisi lainnya seperti tajin sanapora, tajin mera pote, peret kandhung, toron tana, nyanyokor, kerapan sapi, tok tok, ojung tidak diketahui kapan mulai dilaksanakan hanya yang bisa diidentifikasi waktu pelaksanaannya. Perlengkapan untuk pengantin pangantan tandhu terdiri dari busana pengantin tradisional berupa pakaian adat pernikahan lengkap. Berikut gambar lengkap untuk pakaian adat pernikahan pangantan tandhu baik pakaian adat pengantin pria dan wanita adalah sama.

Pakaiannya bernama rapek sejenis sarung terdiri dari tiga warna yaitu merah kuning hijau. Di belakang punggung diikat kain lagi yang disebut dengan sasembung. Menggunakan sabuk perut dan lengan, untuk perut disebut dengan napending sedangkan lengan disebu dengan kalebbau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.