Ada kembang dhu’ remmek yang terdiri atas kembang cempaka yang diberi kembang melati dan mawar serta ditaburi kembang babur (daun pandan yang dirajang). Hal kembang ini dimaksudkan agar kehidupan yang dijalani bisa berkembang dan membawa nama harum keluarga.
Kembang dhu’ remmek dalam bahasa madura dhu’ berarti ungkapan kesakitan atau pengharapan atau keluhan yang diucapkan dalam do’a kepada Allah, misal dhu guste pangeran (yang artinya ya Allah). Remmek artinya merasakan badan tidak sehat karena kecapkan atau berarti hancur berkeping keping yang kalau diartikan secara harfiah dhu” remmek mengandung arti pengharapan pada Allah agar keluarga ini tentram damai tidak mengalami perpecahan dan kehancuran. Berikut merupakan proses; inti dari pelaksanaan Pangantan Tandhu
Sambungan tulisan:
- Upacara Adat Pengantin Legung Sumenep
- Simbolitas dan Perangkat Pangantan Tandhu
- Upacara Ngekka’ Sangger
- Pelaksanaan Pangantan Tandhu
Catatan admin: Menurut Edhi Setiawan, budayawan Madura, “pangantan tandhu sudah tidak dilaksanakan lagi oleh masyarakat setempat. Setelah tahun 80-an, tradisi pengantin ini beralih naik kuda (jharan kenca’) dengan perangkat disederhanakan. Dan tahun-tahun terakhir ini, trandisi pengantin di Legung dilaksanakan lebih praktis lagi, sebagaimana terjadi pada masyarakat Sumenep umumnya”.