Pelaksanaan Pangantan Tandhu

Begitu juga kehidupan gotong royong yang masih kental dan rasa kebersamaan merupakan karakter khas dari masyarakat. Nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut berujung pada nilai moral sosial yang meliputi nilai ketuhanan, menghormati orang lain, kegotong royongan, mempererat hubungan kekeluargaan, kerukunan begitu juga pada nilai moral individu yang meliputi tanggung jawab, permohonan restu, kemandirian, kesabaran, kepatuhan, dan rela berkorban.

Daftar Rujukan/Buku

  • Anonim. 2000. Kepariwisataan Kabupaten Sumenep Ditinjau Dari Segi Kelembagaan. Sumenep: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumenep.
  • Arikunto, S. 1991. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipta
    Badan Pusat Statistik. 2009-2010. Kabupaten Sumenep.
  • Dinas Pariwisata. 2000. Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Sumenep. Kabupaten Sumenep.
  • Moeloeng, L. J.2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
  • Nasution, S.1996. Metodologi Penelitian Naturalistic Kualitatif. Bandung : Tarsito Pranowo, M Bambang. 1998. Islam Faktual Antara Tradisi dan Relasi Kuasa. Yogyakarta: Adi Cita Rasa Kuasa.
  • Subaharianto, Andang. 2004.Tantangan Industrialisasi Madura (Terbentur Kultur, Menjungjung Leluhur). Malang: Bayumedia Publishing.
  • Suharsono. 1996. Fungsi Upacara Bagi Masyarakatnya Pendukungnya Pada Masa Kini. Jakarta ; Depdikbud.
    Pramita, Chandra Enggar. 2010. Kepemimpinan Oreng Beddhel di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep (1999-2009). Jurusan Sejarah. Skripsi: tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang

(Selesai)

Sambungan tulisan:

  1. Upacara Adat Pengantin Legung Sumenep
  2. Simbolitas dan Perangkat Pangantan Tandhu
  3. Upacara Ngekka’ Sangger
  4. Pelaksanaan Pangantan Tandhu

naskah asli unduh disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.