Dengan adanya keraton Mandilaras tersebut Pamekasan menjadi semakin mashur, banyak masyarakat yang mengagung-agungkan keindahan ndan kemegahannya,
Selain itu Pangeran Ronggosukowati memiliki keris yang sangat ampuh, yang konon menurut salah satu sumber lisan menyebutkan bahwa keris tersebut merupakan pemberian dari mahluk ghaib (sebangsa jin), dalam sebuah riwayat bahwa Pangeran Ronggosukowati selama tujuh hari kedatangan pemuda yang membawa bagian-bagian keris, pemuda tersebut tidak mau menyebutkan nama dan tempat asalnya, setelah pemuda tersebut selesai memberikian bagian keris kepada Pangeran, pemuda tersebut langsung menghilang.
Setelah bagian keris tersebut terkumpul, Pangeran Ronggo sukowati memanggil seorang empu keris yang tersohor untuk merakit bagian-bagian keris itu, setelah selesai terbentuklah sebilah keris yang berpamor “tunggal kukus” yang di beri nama keris “Joko Piturun”.
Menurut keteran salah seorang juru kunci pemakaman ronggosukowati, bapak H. Tahir menyebutkan, bahwa keris itu terbang mendatangi makam panembahan Ronggosukowati pada malam hari tiap waktu tertentu kembali ketika henda fajar. Menurutnya, bahwa dahulu keraton dari bangkalan berniat untuk menjajah kota pamekasan, dalam artian keraton bangkalan ingin mengambil keris Joko Piturun yang merupakan paku bumi Pamekasan, Akan tetapi tidak berhasil. Sehingga menyebabkan pangeran Lemah Duwur meninggal.
Menurut keterangan lain, wafatnya pangeran Lemah Duwur dikarenakan kesalah fahaman dengan Pangeran Ronggosukowati. Ketika Pangeran Lemah Duwur pergi berkunjung ke keraton mandilaras, di sana beliau dan pengikutnya di sambut dengan sangat baik, Pangeran Lemah Duwur yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Pangeran Ronggosukowati. Pergi berkeliling keraton untuk melihat kemegahan keraton mandilaras.