Humanis Madura dalam Sastra Lisan

Buku Humanis Madura

Tetapi, di sisi lain ternyata puisi (pantun Madura pen) dapat dijadikan konvensi terhadap kegiatan sosial bahkan menurut Imron (dalam Aminuddin, 1990; 142) puisi (pantun Madura) dapat juga menjadi kritik sosial yang mencoba menganalisis gejala-gejala sosial dengan mempertentangkan sistem simbol Berdasarkan pernyataan di atas, tidak diragukan lagi bahwa pantun Madura sebagai salah satu genre sastra yang ada di Pulau Garam mi memang mengandung berbagai makna yang dapat berguna bagi kehidupan kita, khususnya masyarakat Madura.

Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), pantun Madura cenderung mendekati punah. Bahkan mungkin saat mi hanya sebagian kecil masyarakat Madura yang masih mengungkapkan pantun Madura dengan baik, padahal pada hakikatnya isi pantun Madura tersebut mengandung makna yang sangat dalam sejalan dengan budaya daerah ataupun budaya bangsa Indonesia.

Pantun Madura sebagai basil karya sastra rakyat, tentunya tidak terlepas dan bahasa sebagai medianya. Bahasa dan budaya merupakan dua sisi mata uang yang berbeda, tetapi tidak dapat dipisahkan. Bahasa merupakan cermin budaya dan identitas din penuturnya. Melalui bahasa, budaya kelompok masyarakat tertentu bisa diketahui. Budaya tercermin ‘ dan apa yang dikatakan oleh masyarakat penuturnya. Keistimewaan bahasa yang dipakai suatu masyarakat atau bangsa tertentu membatasi cara-cara berpikir dan pandangan hidup masyarakät atau bangsa yang bersangkutan terhadap fenomena tempat mereka hidup.

Susunan bahasa dan keistimewaan lain yang dimilikinya merupakan faktor dasar bagaimana suatu masyarakat memandang hakikat alam dan tempat mereka berada. Bahasa itu sudah terimplikasi secara langsung dalam “bentuk-bentuk kehidupan” manusia. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai alat komunikasi antar penutur satu dengan yang lainnya, namun di balik pernakaian bahasa tersirat pandangan hidup penutur, serta lebih luas pandangan hidup serta identitas suatu bangsa tertentu. Sikap hidup masyarakat tertentu dapat diketahui lewat bahasa atau ujaran-ujarannya, dêmikian dan pernyataan di atas.

Ujaranwujaran mi tidak hanya sekadar perbincangan sehari-hari, namun bisa juga berbentuk ungkapan yang lebih filosofis. Salah satunya yaitu dalam bentuk pantun. Ada orang yang mengatakan bahwa jalan pintas untuk memahami segala sesuatu tentang bangsa atau suatu budaya adalah dengan menelaah atau mendalami pantun. Pantun muncul dan pengalaman hidup masa lampau nenek moyanga Seluruh pengalaman dan segi mana pun, diaktualisasikan lewat tradisi lisan yang berbentuk pantun. Tidak hanya sekadar menjadi sebuah pantun yang tidak memiliki fungsi apa-apa, pantun juga berfungsi sebagai pengukuh pranata dan lembaga kebudayaan, alat pengawas dan pemaksa pematuhan norma masyarakat, instrümen pendidikan, dan juga alat komunikasi dalam kontrol sosial (Danandjaja, 1994: 32). Pengaktualisasian budaya suatu masyarakat pun bisa terjadi lewat sebuah pantun mengingat fungsi-fungsi dan pantun di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.