Indonesia kaya ragam isitiadat, begitu juga suku, sosial budaya serta ratusan tata cara adat dalam harmonisasi kehidupan masyarakat. Tiap tata cara perhelatan diatur berbeda-beda. Busana pernikahan adat pun berbeda.
Adat membangun rumah berbeda dengan upacara kematian. Adat menyambut menantu berbeda dengan upacara turun tanah pada kanak-kanak. Adat pernikahan berbeda dengan kelahiran.
Prosesi Ala Madura
Di Madura, masyarakatnya mempunyai adat yang khas pula. Proses bertemunya seorang mempelai lelaki dan perempuan diatur dengan rentetan tata cara adat yang cukup unik dan panjang.
Mulai dari lamaran dilanjutkan dengan proses sebelum perkawinan, yang biasa disebut dengan malam rias. Lalu proses saat melakukan akad nikah. Terakhir adalah resepsi perkawinan. Resepsi digelar dalam tiga malam. Malam pertama hingga malam ketiga.
Tata Busana Pengantin
Calon mempelai akan mengenakan busana pernikahan yang berbeda pada setiap prosesi pernikahan. Sudah tentu busana pernikahan harus tampak lain dan berbeda dengan busana pada resepsi biasa.
Setiap helai busana pernikahan serta tata riasnya dilakukan dengan pakem-pakem tertentu yang telah diwariskan turun temurun. Tata rias akan berhasil bila pengantin kelihatan tampil beda. Pengantin pria terlihat tampan dan pengantin wanita nampak lebih cantik.
Tata rias pengantin Madura dipercayai mengandung kekuatan religius, selain juga mengutamakan unsur estetika, dan ditengarai memiliki arti simbolis dalam kehidupan masyarakatnya.