Busana Pernikahan Adat Masyarakat Madura
Akhirnya setelah prosesi akad nikah usai, tata cara pernikahan adat Madura ini hampir dikatakan telah selesai. Dengan ditandai adanya resepsi pernikahan yang digelar. Namun dalam kekhidmatan dan unsur sahnya sebuah perkawinan di Madura, sebenarnya hingga proses akad nikah semua dianggap telah lengkap. Resepsi perkawinan dapat dilaksanakan bila keluarga penyelenggara perkawinan memang cukup mampu.
Busana Resepsi Pengantin Madura
Resepsi perkawinan pengantin Madura biasanya digelar selama tiga hari tiga malam. Dalam setiap malam resepsi kedua pengantin mengenakan pakaian yang berbeda.
Busana Resepsi Malam Pertama
Kedua pengantin mengenakan busana adat Madura biasa lengkap dengan kain panjang dan stagen (tanda telah diikat dan mengikat). Lalu keduanya melakukan rangkaian adat yang disebut dengan upacara muter duleng. Artinya keduanya telah siap untuk memulai roda rumah tangga.
Busana Resepsi Malam Kedua
Busananya bernama kapotren. Dikenakan oleh pengantin dalam warna dan motif yang seragam. Resepsi hanya dihadiri oleh pini sepuh dan keluarga dekat saja.
Busana Resepsi Malam Terakhir
Pengantin mengenakan rias lilin dengan busana kebaya putih. Hiasan melati disematkan di kebaya sebagai lambang kesucian dan menjadi simbolis malam pertama bagi penganten.
Dengan berakhirnya resepsi malam terakhir, usai sudah rangkaian pernikahan adat Madura tadi. Setiap prosesi dilampaui dengan khidmat dan sakral. Dengan menjunjung tinggi adat bumi yang dipijak.
Sumber: AnneAhira.com/foto: Lontar Madura)Dibawah layak dibaca