Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Bedah Buku Mencari Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Peristiwa Madura ► Bedah Buku Mencari Madura

Ditayangkan: 01-04-2013 | dibaca : 2,094 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Bedah buku “Mencari Madura” di Universitas Wiraraja Sumenep

Kali kedua setelah Universitas Trunojoyo Madura di Bangkalan, A. Latief Wiyata, antropolog dan dosen FISIP Universitas Negeri Jember mempresentasikan buku barunya “Mencari Madura” di Universitas Wiraraja Sumenep, Senin 1 April 2013.

Buku setebal 287 halaman baru itu, menurut penulisnya merupakan kumpulan tulisan artikel yang sebagian besar telah publikasikan di sejumlah media. “Untuk itulah terbitan buku kali ini sengaja saya amalkan untuk kepentingan masyarakat, karena memang saya tidak minta royalti dari penerbitnya”, tukas Pak Latif, demikian panggilan akrabnya mengawali presentasinya.

Latief Wiyata yang kelahiran Sumenep itu, mengurai banyak hal tentang materi tulisan dibukunya. Tokoh satu ini yang dikenal memiliki idealisme tinggi dalam mempertahankan sosial budaya Madura itu, mengatakan bahwa dirinya pernah dengan tegas menolak pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Bangkalan. “Saya satu-satunya orang yang menolak dengan tegas waktu”, tegasnya.

Selain Latief, hadir dua orang pembanding, Drs. Kadarisman Sastrodiwirjo, budaya Madura, yang juga Wakil Bupati Pamekasan, dan Hj. Alwiyah, SE, MM, Rektor Universitas Wiraraja Sumenep.

Alawiyah menilai, perubahan prilaku sosial budaya yang terjadi di tengah masyarakat Madura, tampaknya sangat menghawatirkan. “Kaum generasi Madura, tampaknya mulai terjebak oleh pola budaya yang ternyata bententangan dengan tata nilai kehidupan masyarakat Madura sendiri, sebagaimana kerap diajarkan lewat kearifan lokal Madura”, jelasnya.

Namun demikian, Alwiyah meyakini, pada saatnya nanti masyarakat Madura, khususnya para generasi muda Madura akan menemukan jati dirinya, karena perubahan yang terjadi  pada saatnya nanti akan menjadi perhatian serius dari semu kalangan di Madura.

Sedang Drs. Kadarisman Sastrodiwirjo, yang akrab dipanggil Pak Dadang itu juga mengakui bahwa banyak akar budaya Madura yang telah tercerabut oleh budaya modern. “Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan paradigma itu”, tukasnya kemudian menjelaskan masalah faktor tersebut.

Namun Dadang berbangga, karena banyak orang Madura yang ternyata menjadi orang sukses diluar Pulau Madura, bukan hanya dibidang usaha, tapi juga menjadi orang penting di negeri ini, yang kemudian menyebut sejumlah nama dan kedudukannya.

Bedah buku yang dibuka oleh Rektor Universitas Wiraraja itu, yang dihadiri sekitar 200 peserta mendapat respon positif dari sejumlah kalangan, sehingga dalam forum diskusi menjadi menarik dan hangat.

“Kita perlu secara berkala membuka dialog secara terbuka mencermati masalah Madura, sehingga generasi ke generasi selanjutnya tidak terputus benang merah memahami dan memaknai budaya Madura” ujar Rusly, dosen Universitas Wiraraja itu yang berperan sebagai moderator dalam acara tersebut. (lontarmadura)

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

Ade Farida said on 08-11-2021

Saya tertarik untuk membeli buku ini, kemana saya bisa menghubungi?

Mohon hubungi email saya.

Terima kasih,
Ade Farida

Reply
Lontar Madura said on 08-11-2021

Penulis buku ini, A. Latief Wiyata sudah wafat beberapa waktu lampau, bila butuh buku “Mencari Madura” tampaknya di toko online tampaknya masih ada. Silakan dicari

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • Dari Seminar Bahasa dan Sastra Madura; Bahasa dan Sastra Madura Mulai Diminati
      In Peristiwa Madura
    • Komunitas Madura di Situbondo
      In Sejarah Madura
    • Pesantren Modal Pengembangan Bahasa Madura
      In Sastra Madura
    • arach djamali sumenepSekilas Puisi Arach Djamali
      In Sastra Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Tembang Macapat Madura dan Sejarah Pengembangannya
    • Puisi Madura: Abdul Gani
    • Panembahan Ki Lemah Duwur, Pemikir Kemakmuran dan Kemajuan Rakyatnya
    • Pelet Kandung, Upacara Kehamilan Masyarakat Madura
    • Paparegan, Puisi Pendek Madura

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close