Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Aspek Transendensi dan Imanensi Dalam Tradisi Carok

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Aspek Transendensi dan Imanensi Dalam Tradisi Carok

Ditayangkan: 16-12-2011 | dibaca : 3,564 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Ainur Rahman Hidayat

Ilustrasi

Pada bagian sebelumnya dijelaskan bahwa tradisi carok mengandung aspek individualitas (kehormatan dan kebanggaan pribadi) dan aspek sosialitas (keselamatan dan kehormatan keluarga). Jadi jelaslah bahwa dalam tradisi carok ditemukan aspek transendensi dan imanensi. Keluarga sebagai amanah dari Yang Maha Kuasa untuk dipelihara, dimanifestasikan oleh masyarakat Madura dalam bentuk memberikan perlindungan dan kehormatan, berupa tradisi carok. Jadi keluarga dalam hal ini dipandang sebagai kenyataan yang bersifat spiritual, sedangkan diri-pribadi dipandang dalam arti dunia infrahuman, yaitu hubungan antar sesama (diri-pribadi dengan keluarga).

Dalam konteks yang lain, aspek transendensi ditemukan pada adanya suatu kepercayaan masyarakat Madura bahwa arwah orang yang mati karena carok pasti akan menjadi jrangkong atau din-dadin (jadi-jadian), yang selalu berkeliaran di malam hari dan mengganggu para tetangganya, selama 40 hari sejak penguburannya. Munculnya jrangkong atau din-dadin ini diindikasikan sebagai pertanda bahwa almarhum tidak diterima oleh Tuhan atau orang Madura menyebutnya sebagai ta’ esapora.

Setelah para tetangga ramai membicarakan tentang munculnya jrangkong atau din-dadin, keluarganya segera mengadakan selamatan (membaca doa-doa di rumah), kemudian menuju ke kuburan meletakkan segenggam bu’u (tepung jagung, jumlahnya lebih banyak lebih baik) di atas pusara almarhum sambil mengucapkan kata-kata, “Janganlah engkau berkeliaran, lebih baik menghitung bu’u ini sampai habis”. Biasanya setelah itu jrangkong atau din-dadin tidak muncul. Tetapi bila masih juga tetap berkeliaran, keluarganya mengadakan selamatan lagi dan biasanya pula setelah itu jrangkong atau din-dadin tidak muncul untuk selamanya.

Ada kalanya jrangkong atau din-dadin arwah pelaku carok terus muncul hingga melebihi jangka waktu 40 hari. Pada saat itu, jrangkong atau din-dadin yang semula hanya berupa suara-suara atau bayangan berubah menjadi baung (sejenis jadi-jadian berbentuk binatang sebesar kambing, berbulu hitam dengan mata seolah-olah bersinar dan menyorot tajam). Bila hal ini terjadi, selaindimaknai bahwa almarhum sangat menderita di alam baka juga diyakini karena arwahnya tidak diterima oleh Tuhan.

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Pemberdayaan Masyarakat Madura Pasca Suramadu Melalui Agama, Budaya dan Tradisi
      📚 Budaya Madura
    • Bahan Moralitas Madura, Untuk Pendidikan Budi Pekerti
      📚 Sastra Madura
    • Toron Tana, Tradisi Ritual Bayi Usia 7 Bulan
      📚 Tradisi Madura
    • Pesapean, Permainan Tradisi Anak Madura
      📚 Permainan Anak madura
    • pendopo-agungTumenggung Jaingpati, Sebagai Adipati Sumenep
      📚 Sejarah Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close