04/06/2023
Ada tiga peristiwa penting bagi Warga Madura untuk toron. Yang pertama, yaitu pada saat lebaran Hari Raya Idul Ftri, Hari Raya Idul Adha dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
tradisi toron
“Toron”. Antrian panjang di jembatan Suramadu

Bila kerja banyak menghasilkan untung sehingga menjadi kaya,  jalan lupa yang miskin atau tidak mampu, karena yang kaya berkewajiban menjadi tulang punggung yang miskin, mon sogi pasogha’ (bila sudah kaya harus perkasa), jangan sekali-kali raja guntorra tadha’ ojanna (besar bunyi halililantar, tapi tidak ada hujan)dan sebaliknya atau menjadi keras ta’ akerre (keras tapi tidak sakti).

Untuk itudalam menjaga martabat keluarga atau kelompok jangan sampai  jha’ methha’ buri’ etengnga lorong, (jangan menunjukkan bokong/dubur ditengah jalan)  sebab sapenter-penterra nyimpen babathang paste e kaedhing bauna (sepintar-pintar nyembunyikan bangkai, pasti akan dirasaukan baunya).

Landasan kearifan lokal inilah, yang menjadikan masyarakat Madura sangat diikat dan terikat oleh nilai kekebaratan, sehingga dalam kondisi apapun toron merupakan bentuk “kewajiban” meski secara finalsial mereka mempunyai keterbatasan. Bahkan dalam kondisi tertentu, hasil upaya ekonomi dari hasil kerja kerasnya di tanah rantau, sebagaian disisakan dan disimpan untuk persiapan ketika mereka harus toron.

Namun demikian meski kata toron mempunyai makna turun, tidak ada istilah sebaliknya onggha (naik). Karena toron bukan berararti turun dari atas kebawah. Toron merupakan istilah yang menajam sebagai bentuk kekentalan nilai dari dasar toron sendiri. Toron bisa berkembang menjadi toronan yaitu manifestasi dari silsilah keturunan dari tingkat keluarga, dengan pengertian, kembali ke pangkuan orang tua, atau dalam makna “turun temurun”, yang mempunyai arti peristiwa toron telah dilakukan secara turun temurun, yaitu mengikat tali silaturrahmi antar sanak keluarga dan kerabat pendahulunya.

1 thought on “Tradisi “Toron” Nilai Solidaritas Persaudaraan Warga Madura

  1. Saya baru memahami, kenapa setiap lebaran haji dan maulud nabi orang Madura yang ada di rantau selalu ingin pulang. Hal ini juga dialami oleh tetangga saya yang berasal dari Madura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.