Topeng Dalang Madura, Mulai Terkikis Jaman?

Terdapat faktor pendukung dalam pelestarian kebudayaan tradisional Madura. Masyarakat daerah pedesaan Sumenep masih terlihat sangat antusias dalam mempertahankan warisan budaya yang mereka miliki, yaitu Tari Topeng Dalang. Kesenian ini merupakan kebudayaan yang memiliki nilai-nilai filosofi dalam jalan cerita yang ada di dalamnya.

Dalam tiap jalan cerita, Ramayana – Mahabarata, memiliki nilai filosofi dalam mengajarkan perbuatan baik yang harus dilakukan oleh manusia, baik secara agamis, bertingkah laku, dan bertutur kata. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tarian tersebut menjadi salah satu alasan penting yang dipegang kuat oleh masyarakat Sumenep dalam mempertahankan kebudayaan Tari Topeng Dalang. Faktor turun menurun juga merupakan alasan lain yang menjadi pendukung dari kesenian ini untuk tetap bertahan hingga saat ini.

Setiap sanggar tari yang ada di wilayah pedesaan Sumenep, merupakan sanggar tari yang dalang, penari, maupun perajin topeng dan kostumnya adalah orang-orang yang secara turun menurun melanjutkan warisan kebudayaan yang diberikan oleh para pendahulunya. Para masyarakat golongan tua dalam tiap sanggar tari masih secara rutin mengadakan pentas Tari Topeng Dalang, baik pementasan tersebut mereka adakan sendiri maupun pementasan yang diadakan dari undangan masyarakat sekitar dalam acara ruwatan (syukuran). Beberapa budayawan yang masih tersisa juga turut membantu dalam pelestarian seni kebudayaan ini.

Berdasarkan fakta lapangan mengenai jumlah peminat dari Tari Topeng Dalang Madura yang sangat minim, diperlukan adanya revitalisasi agar peninggalan kebudayaan tersebut tidak punah. Melihat kenyataan yang seharusnya demikian, maka kegiatan revitalisasi budaya menjadi jelas sangat vital dan bahkan mendesak.

Pemahaman pelaku gerakan revitalisasi pertama-tama harus menyadari dan mewaspadai bahwasannya revitalisasi budaya nusantara bukan pekerjaan di ruang steril hampa udara. Potensi terjadinya hambatan dan kegagalan diakibatkan realitas, bahwa kita adalah bagian dari kontributor keterpurukan yang terjadi tentu sangat potensial dapat mencemari niat dan gagasan baik yang tengah dikerjakan. Maka tidak ada jalan lain di setiap kegiatan, dengan lapang dada kita harus secara sungguh-sungguh mempersiapkan dan mengutamakan dengan terperinci seluruh perangkat pendukung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.