Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Stratifikasi Sosial Masyarakat Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Stratifikasi Sosial Masyarakat Madura

Ditayangkan: 17-07-2013 | dibaca : 7,706 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Pada umumnya orang maduraorang – orang yang diluar Pulau Madura atau orang yang belum mengenal Pulau Madura cenderung mempunyai anggapan bahwa Madura itu gersang, tandus dan orang – orangnya keras serta sulit untuk diajak konpromi.

Pokoknya hal – hal yang negatif banyak diarahkan pada masyarakat Madura, utamanya bagi orang Madura yang diperantauan. Kenyataannya hal itu tidak semuanya benar, panjang sekali masalah tersebut kalau penulis uraikan dalam kesempatan ini.

Pulau Madura terdiri dari 4 ( Empat ) Kabupaten, yaitu : Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Letaknya, ditimur laut pulau jawa dengan koordinat 7o lintang selatan dan antara 112o dan 114o bujur timur.

Panjang pulau Madura, ±190 Km jarak terlebar ±40 Km, luasnya keseluruhan ±5.304 Km.

Tingginya dari permukaan laut antara 2 meter sampai dengan 350 meter, ketinggian yang paling rendah ada di daerah – daerah pantai (Barat – Utara – Timur – dan Selatan). Daerah – daerah yang tersebar di bagian tengah pulau, berupa deretan pegunungan – pegunungan kecil.

Pulau – pulau kecil yang berada di kepulauan Madura jumlahnya mencapai lebih dari 100, diantara Pulau tersebut ada yang tidak berpenduduk.

Stratifikasi Sosial / Pelapisan Sosial Masyarakat Madura

  1. Oreng Kene’ / Dume’ = Sebagai Lapisan Terbawah, Yaitu : masyarakat  yang biasanya kebanyakan bekerja sebagai petani – nelayan – pengrajin dan orang yang tidak mpunya mata pencaharian tetap.
  2. Ponggaba, Yaitu : orang yang bekerja di Instansi normal terutama di Kantor Pemerintah.
  3. Parjaji, Yaitu : Lapisan masyarakat yang berada paling atas.

Parjaji ada 2 macam pengertiannya :

  1. Orang – orang yang masih keturunan raja di Madura pada saat itu. Biasanya tingkatan Gelar Ke Bangsawanan nya seperti RA-RP-RB-R.mas-R ( Untuk laki – laki ) R.Ayu / R.Ajeng, R.Roro ( Untuk wanita ).
  2. Orang – orang berpangkat menengah sampai dengan tinggi pada saat  Pemerintahan Belanda, seperti Asisten Wedana (Camat) – Wedana Patih – Kanjeng / Bupati, dsb.

Stratifikasi Di Lingkungan Masyarakat Agama / Pesantren

Stratifikasi di lingkungan masyarakat agama / pesantren yang kita kenal ada 4 Tingkatan, Yaitu ( Dari yang ter-atas ) :

Keyae

Adalah seseorang yang dikenal sebagai pemuka Agama (Ulama) karena menguasai banyak Ilmu Agama Islam. Selain berfungsi sebagai pembina ummat juga sebagai penerus / pengajar ajaran para Nabi pada santri – santrinya.

Bindarah

Adalah orang – orang yang telah mendapatkan / men-tamatkan pendidikannya di Pondok Pesantren, dan mereka telah memiliki pengetahuan keagamaan yang cukup banyak tetapi belum setara dengan pengetahuan Keyae.

Ada Pula Bindarah yang sudah banyak didatangi orang untuk NYABIS terutama di Desa / Dusun yang agak jauh dari seorang Keyae.

Santre

Adalah orang – orang yang masih sedang menuntut Ilmu keagamaan di sebuah Pondok Pesantren.

Banne Santre

Seseorang yang tidak pernah Mondok / tidak pernah menuntut Ilmu keagamaan di sebuah Pondok Pesantren.

 Tingkatan Bahasa ( Dag-ondaggha Basa )

 Dalam Bahasa Madura kita kenal 5 tinggkatan Bahasa :

  1. Bahasa Kraton = Abdi Dalem – Junan Dalem; Biasa digunakan di lingkungan keluarga Kraton
  2. Bahasa Tinggi = Abdina – Panjennengan; Biasa digunakan oleh ponggawa / bawahan pada atasan, baik di Lingkungan Kraton maupun di Lingkungan Pemerintahan, atau Santre pada Keyae
  3. Bahasa Halus = Kaula – Sampeyan; Biasa digunakan oleh yang lebih muda pada yang lebih tua / pada yang dihormati.
  4. Bahasa Menengah = Bula – Dika; Biasa digunakan oleh yang lebih tua pada yang lebih muda tetapi di hormati.Misal : Mertua pada menantunya.
  5. Bahasa Mapas / Kasar  = Sengko’ – Ba’na – Kakeh – Sedeh; Biasa digunakan oleh yang lebih tua pada yang lebih muda, orang yang mempunyai posisi yang lebih tinggi pada bawahannya, dan orang yang seumur / sebaya (teman).

Dinukil dari tulisan Fiki Ari Siswadi, di http://fickyaries.blogspot.com/2011/05/aspek-sosial-dan-budaya-di-sumenep.html

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

herly said on 27-02-2019

Referensix mana ini??

Reply
Lontar Madura said on 02-03-2019

Lihat url dibagian bawah

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Keraton Sumenep Madura
      📚 Sejarah Madura
    • Makam Bidara SaodBindoro Saud, Raja Ke 29 Memimpin Kerajaan Sumenep
      📚 Tokoh Madura
    • Okol, Pertarungan Tradisi Madura untuk Memohon Hujan
      📚 Tradisi Madura
    • Pola dan Bentuk Rumah: Tanèyan Lanjhâng
      📚 Budaya Madura
    • Upacara Rokat Tase’, Tanjung Saronggi
      📚 Peristiwa Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close