Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Sintung Media Penyatuan Diri pada Sang Pencipta

▲ Menuju 🏛 Home ► Tradisi Madura ► Sintung Media Penyatuan Diri pada Sang Pencipta

Ditayangkan: 08-02-2012 | dibaca : 15,133 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

oleh Lilik Rosida Irmawati

Kesenian Sintung merupakan satu-satunya kesenian yang bernafaskan Islam tanpa dicampuri oleh unsur budaya lainnya. Seni tradisional ini berasal dari desa Tamba’ Agung Barat, kecamatan Ambunten.  Sintung adalah perpaduan yang sangat kompleks dari semua jenis unsur seni, yang meliputi seni tari, seni musik, dan olah vokal. Pada unsur seni tari,  kekuatan Sintung terletak. Gerakan-gerakan hasil dari modifikasi hadrah, gambus dalam gerak rancak, dinamis dan gerak hidup yang dimainkan oleh para penari, mampu menciptakan tontonan menarik dan memukau.Dari segi historis, kesenian Sintung ini berasal dari Asia Tengah, yaitu semenanjung Arabia.

Kesenian ini dibawa oleh para pedagang Gujarat (India), bersamaan dengan misi mereka yaitu menyebarkan agama Islam. Dari arah Sumatera, tepatnya Aceh, perjalanan kesenian ini terus menuju ke arah timur pulau Jawa, dan akhirnya sampai ke dataran pulau Madura. Di kampung Prompong, kecamatan Rubaru inilah , sekitar abad XVIII berdiri sebuah pesantren.Di pesantren Prompong, Rubaru inilah kesenian Sintung diajarkan kepada para santri. Diantara para santri tersebut ada yang berasal dari desa Tamba’ Agung Barat, yang secara kebetulan mempunyai hubungan kekerabatan.

Dan dari generasi ke generasi, kesenian Sintung ini diajarkan dan dilestarikan. Adapun K. Ridwan dan K. Talibin, adalah penata gerak (kreografer) yang paling terkenal pada jamannya, beliau berdua yang meletakkan dasar-dasar tari pada kesenian Sintung. Kesenian ini cepat mendapat respon dari masyarakat, karena  banyak membawa pesan-pesan yang Islami.Kata  Sintung merupakan akronim dari rangkaian kata “wang-awang sintung”, “wang-awang” mempunyai arti mengangkat kaki, dan kata sin berasal dari bahasa Arab, berarti bergembira ria. Sedangkan tung, merupakan kepanjangan dari kata settung (satu). Secara gamblang dapat diartikan bahwa Sintung adalah refleksi jiwa, ungkapan kegembiraan yang diekspresikan dengan cara mengangkat kaki, bergembira ria sambil melompat-lompat disertai pembacaan shalawat dan barzanji. Gerak tarian dan nyanyian (shalawat dan barzanji) tersebut, hanya ditujukan pada satu Zat yang menguasai alam semesta, yaitu Sang Khalik, Sang Maha Pencipta dan Sang Maha Kuasa.

Pages: 1 2 3 4

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(4)

syamsul said on 13-04-2012

mohon bait-2 sholawatnya dibetulkan. terlebih dahulu dikonfirmasikan kepada sang “Hedi” atau yang ahli.

Reply
admin said on 13-04-2012

Terima kasih koreksinya. Lirik Sintung ini kami terima langsung dari pelakunya. Materi Sintung semua hasil konfirmasi dan wawancara dengan Ketua Perkumpulan Sintung Desa Tambak Agung Kecamatan Ambunten Sumenep, Mudhar, serta sesepuh Sintung, K. Safi’i dan Misnawi dihadapan seluruh pelaku Sintung.
Sebagai catatan: lirik-lirik atau syair yang dimunculkan dalam seni tradisi lisan di Madura, cernderung berpadu dengan unsur bunyi yang didengar. Sehingga apa yang kita tangkap kerap menjadi “semacam dengung” yang kemudian dalam pengucapannya menjadi “suara”. Simbol dalam peristiwa kadang tidak selalu sama dengan kata atau kalimat. Tapi dalam peristiwa tradisi rakyat yang kemudian dijadikan folklore masyarakat setempat simbol kata dan kalimat akhirnya menjadi irama.
Sejumlah kalimat bunyi yang barangkali menjadi rabaan bahwa simbol kata dan kalimat dapat disimak pada Syair Tan-mantanan ” //La sayomla haeto lillah/Ya amrasol kalimas topa’//”(http://www.lontarmadura.com/tradisi/tan-mantanan-tradisi-permainan-anak-madura-2/) dst.
Meski demikian kami akan coba konfirmasi kembali kepada pelakunya. Silakan simak artikel yang lain

Reply
syamsul said on 13-04-2012

terima kasih untuk respon cepat dari admin.jika demikian adanya ,kesimpulan sementara saya secara pribadi,adanya proses alih generasi yang demikian panjang dan lama tetapi kurang terpelihara mengenai perihal pakem dari ritual kesenian tsb. sehingga mengaburkan bait-2 shalawat yang dilagukan.saya yakin kalau dari pencipta terdahulunya,sholawat tidak akan berubah dari bahasa aslinya.kecuali mengenai panjang pendeknya mengikuti irama lagu.

Reply
admin said on 15-04-2012

Terima kasih kembali. Tugas kita selanjutnya hanya meluruskan dalam realitas kehidupan

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • Dengarkan Lagu Madura

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Terkini

    • Bindara Saod, Sautan dari Rahim Ibunda Ratu
    • Babad Tanah Madura
    • Lok-olok, Tradisi Lisan Madura
    • Perempuan Madura, Simbol Prestise dan Tradisi Perjodohan
    • Kisah Cinta; Penyebab Gugurnya Pangeran Siding Puri
    • Medan Laga Madura dalam Perang Tahta Jawa II
    • Makna Labãng Mesem, Keraton Sumenep
    • Eksplor Madura: Destinasi Wisata di Pamekasan
    • Eksplor Madura; Destinasi Wisata di Sumenep
    • Gelar Panembahan Pertama Kali di Madura

  • Banyak dikunjungi

    • Sejarah Buju’ Batu...
    • Asal Usul Leluhur Orang M...
    • Tembang Macapat Madura da...
    • Inilah Silsilah Asta Sind...
    • Tradisi Meminang Bagi Ora...
    • Bindara Saod, Sautan dari Rahim Ibunda Ratu
    • Babad Tanah Madura
    • Lok-olok, Tradisi Lisan Madura
    • Perempuan Madura, Simbol Prestise dan Tradisi Perjodohan
    • Kisah Cinta; Penyebab Gugurnya Pangeran Siding Puri

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close