Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Sekilas Carok dalam Masyarakat Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Sekilas Carok dalam Masyarakat Madura

Ditayangkan: 03-03-2011 | dibaca : 13,100 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Carok dapat dimaknai sebagai sebuah pekelahian perang tanding antara seorang laki-laki dengan seorang laki-laki lain, carok umumnya terjadi karena faktor mempertahankan harga diri. Harga diri berkaitan dengan rasa malu (malo/todus) akibat perselisihan tanah ataupun jika ada perempuan khususnya isteri diganggu oleh orang, ataupun akibat mantan isteri yang dicoba didekati oleh laki-laki lain yang kemudian menimbulkan carok.

Perkelahian satu lawan satu tersebut merupakan secara positif dapat diatakan sebagai sifat kejantanan sekaligus sifat ksatria bagi laki-laki Madura. Bagi orang Madura bagi yang tidak berani melakukan carok akan mendapat ejekan seperti..bengal kathonding takok ka tajam..(hanya berani gagangnya tapi takut dengan tajamnya celurit) atau..ngal bengal mardhah..(berani berani takut = pengecut).

Pepatah Madura menyatakan “atembang pote’ mata, ango’an pote tolang” (daripada putih mata lebih baik putih tulang), mengandung makna dari pada merasa malu lebih baik mati. Pepatah lain menyatakan “oreng lake mate’ acarok, oreng bine mate’ arembi” (orang laki-laki mati karena carok, orang perempuan mati karena melahirkan). Kalimat ini menunjukkan secara tegas sebuah sifat patrakhi pada masyarakat Madura.

Pages: 1 2 3

Dibawah layak dibaca

Komentar Anda(2)

Hilda said on 12-02-2013

oke artikelx…. like this site… (y)

Reply

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Syair Ker-Tanoker, Ajaran Sikap Pemaaf
      📚 Permainan Anak madura
    • Tari Pecut Pulau Madura
      📚 Tradisi Madura
    • Pemukiman dan Kehidupan Sosial Nelayan Kampung Bandaran
      📚 Budaya Madura
    • Proses Islamisasi di Madura
      📚 Sejarah Madura
    • Set-seset Maloko’, Syair Pemanggil Angin
      📚 Permainan Anak madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close