Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Pangeran Madura itu Raden Trunajaya (2)

▲ Menuju 🏛 Home ► Sejarah Madura ► Pangeran Madura itu Raden Trunajaya (2)

Ditayangkan: 07-04-2011 | dibaca : 8,511 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Ilustrasi Pengeran Trunajaya

Perang Segitiga

Pada 1676, Amangkurat I mengirim pasukan di bawah pimpinann putera mahkota untuk menggempur tentara Trunajaya. Mungkin dia tak mengetahui konspirasi antara keduanya. Atau, kalaupun dia tahu, barangkali dia memang sengaja mengirim anak yang tak disukainya itu agar mati terbunuh di pertempuran. Si putera mahkota, tampaknya tak berniat untuk sungguh-sungguh berperang.

Sebaliknya, Trunajaya kini punya rencana sendiri. Tak lagi melibatkan sang pangeran. Pada Agustus 1676, ia mengangkat diri menjadi raja dan panembahan. Perang di Gogodog, di sisi Laut Jawa, pada Oktober 1676, berakhir dengan kemenangan total di pihak Trunajaya. Segera saja, rakyat Jawa berbondong-bondong meninggalkan Amangkkurat dan bergabung dengan ‘Ratu Adil’ baru ini.

Sampai titik itu, pihak VOC masih belum tahu bagaimana harus mengambil sikap. Mereka terbelah antara prinsip dagang dengan nafsu militeris-imperialis. Kalau mengikuti pikiran dagang, stabilitas dan perdamaian di sepanjang pantai Jawa akan lebih menguntungkan mereka. Namun, VOC juga melihat kondisi imperium Mataram yang nyaris ambruk. Padahal, stabilitas hanya bisa dipulihkan kalau tingkat kepercayaan publik atas rezim yang berkuasa mebaik kembali. Jadi, perlu intervensi militer. Cuma, intervensi militer punya risiko ongkos tinggi yang mungkin tak nempil dengan keuntungan yang bakal diperoleh. Menurut laporan seorang petinggi VOC, ‘intervensi sudah pasti keluar ongkos, tapi untungnya tak pasti’.

Pages: 1 2 3 4 5

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Masyarakat Madura dan Modernitas
      📚 Budaya Madura
    • puteri masalembuPutri Nelayan Masalembu, Pembawa Tumpeng Rokat
      📚 Tradisi Madura
    • Gempuran, Permainan Rakyat Madura
      📚 Permainan Anak madura
    • BerMadura dengan Cara Baru
      📚 Budaya Madura
    • bahasa-sastra-maduraSastra Madura: dari Lisan sampai Modern
      📚 Sastra Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close