Naje’ Tampar: Cermin Kultus Harga Diri Orang Madura

tarik -tambang Madura dengan ragam lokalitas budaya yang unik, memendam sejuta nilai dan kedalaman falsafah hidup. Keorsinilan dan lokalitas budaya Madura merupakan khasanah sebagai penampakkan kasar dari nilai, semangat, falsafah, dan pondasi hidup orang Madura. Tampak nyata bahwa, di samping religiusitas, masyarakat Madura juga dicirikan dengan karakter pribadi yang kasar, garang, tetapi juga tegas, kukuh, dan kuat.

Jatidiri menjadi begitu mencolok dalam tradisi masyarakat Madura. Nyaris pelbagai aktivitas selalu dikaitkan dengan jatidiri. Sebab itu, harga-diri dalam pandangan orang Madura dipandang sedikit lebih tinggi nilainya dibanding pemahaman suku bangsa lainnya. Dan, mempertahankan harga-diri, karenanya, hampir dipandang sebagai “kewajiban”, meski kadang harus mengorbankan nyawa sekalipun.

Tradisi Olahraga Naje’ Tampar.

Ada sebuah permainan (baca: tradisi) rakyat yang unik berkembang di tengah masyarakat Madura. Tradisi itu ialah lomba tarik tambang (naje’ tampar). Sebuah permainan adu otot dan kekuatan fisik yang memanfaatkan tambang sebagai medianya. Sebagaimana lazimnya tarik tambang, kemenangan sebuah kelompok dicirikan oleh keberhasilan menarik batas tengah tambang milik lawan melewati garis batas arena yang telah ditentukan sebelumnya. Kecuali itu, tarik tambang ala Madura menggunakan lobang penopang bagi tiap peserta dari masing-masing kelompok yang bertanding. Lobang itu berguna sebagai titik tolak kaki guna menambah kekuatan dan menarik jatuh kelompok lawan. Sebab caranya yang unik itu, tarik tambang ala Madura relatif memakan waktu cukup lama; sekitar satu jam, bahkan bisa lebih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.