Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Mokka’ Blâbâr, Tradisi Sebelum Acara Perkawinan

▲ Menuju 🏛 Home ► Tradisi Madura ► Mokka’ Blâbâr, Tradisi Sebelum Acara Perkawinan

Ditayangkan: 11-09-2017 | dibaca : 3,459 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 3.00 out of 5)
Loading...

mokka’blâbâr

Tradisi Mokka’ Blâbâr merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Sampang, Madura. Tradisi ini sebagai bentuk rangkaian dari peristiwa adat perkawinan masyarakat setempat, yang pelaksanaannya dilakukan sebelum perkawinan berlangsung.

Dalam proses pelaksaan tradisi ini dimulai ketika mempelai pria akan memasuki pekarangan rumah pengantin wanita. Namun untuk memasuki pekarangan tersebut ada sejumlah syarat yang harus dijalankan, yaitu sangan pengantin beserta rombongan (besan dari keluarga pengantin pria) harus melewati tujuh tirai atau Blâbâr  berwarna merah yang dijaga oleh sesepuh keluarga mempelai wanita.

Ketika memasuki pekarangan pimpinan dan rombongan dari pengantin pria harus  menyobek Blâbâr untuk bisa menemui keluarga pengantin wanita. Setiap menyobek tirai harus menjawab pertanyaan simbolik penjaga tirai, yakni sesepuh dari keluarga pengantin wanita.  Tanya jawab (dialog) tersebut terjadi dengan ungkapan bahasa kias, yaitu kalimat yang biasa digunakan dalam saloka.

Dalam tahapan masuk dan menyobek tirai keluarga  pria harus jeli menafsirkan kalimat-kalimat yang diajukan oleh penjaga tirai. Sebab resikonya, bila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab bisa menjadi rencana perkawinan kedua mempelai.

Sebagai misal ada pertanyaan yang dilontarkan penjaga tirai ketika memasuki  tirai ketujuh misal, apa makna atau kias “kapur dan sirih”, interpretasinya bisa dipahami sebagai  “suci dan berani” dalam membina rumah tangga Jadi hakikatnya berumah tangga ialah memadukan dua hati untuk membangun masa depan.

Pages: 1 2

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • Nikmati Hamparan Pasir Putih Pantai Sembilan
      In Wisata Madura
    • Kharisma dan Karakteristik Pemimpin Madura
      In Budaya Madura
    • Nilai dan Tatakrama Orang Madura
      In Tradisi Madura
    • Bujuk Aji Gunung Menurunkan Ulama Madura
      In Sejarah Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan
    • Kelucuan Humor Kocak Ala Madura
    • Ki Moko dan Terciptanya Api Tak Kunjung Padam
    • Tradisi Meminang Bagi Orang Madura
    • Asal Usul Leluhur Orang Madura

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close