Menjaga Otentitas Budaya Lokal Madura

Mengawinkan Budaya Lokal Madura Dengan Budaya Modern.

Di atas telah disinggung bahwa kita tidak bisa menulak globalisasi yang banyak mendatangkan budaya baru, bahkan kalau berfikir kritis dan logis, mengetahui terhadap subtansi dari globalisasi tentu kita membutuhkan globalisasi, karena globlisasi banyak mendatangkan manfaat, sehingga dapat dikatakan globalisasi merupakan

instrumen dalama rangka merubah hidup yang lebih terbuka, globalisa si tidak jahat, globalisasi tidak akan merusak agama, globalisasi juga tidak akan merusak dan mengubur kan seni dan budaya madura, tetapi globalisasi ma suk ke madura tercinta untuk memberikan peruba han hidup yang lebih terbuka yang penuh makna.

Namun kedatangan globalisasi ke madura ini bisa menjadi racun dalam kehidupan beragama, berseni dan berbudaya; apabila pola pikir kita kurang jernih dalam memahami globalisasi. Kita tidak boleh bersikap apatis terhadap globalisasi, kerena jelas globalisasi merupakan motor bagi kita untuk melestarikan agama, seni dan budaya madura, teta pi yang perlu kita rubah adalah sikap pikir kita terha dap globalisasi dan budaya Madura tercinta kita. Apalagi sebentar lagi pada tahun 2010 Pembangunan Suramadu telah selesai, selesainya Pembangunan Suramadu merupakan tantangan besar bagi masyarakat madura, sebab budaya luar akan masuk k emadura semakin liar; kalau budaya luar sampai bisa merebak pola pikir masyarakat madura maka dipastikan budaya madura yang merupakan warisan nenek moyang tercinta ini akan terkubur, yang ada hanya cerita yang kemudian menjadi legenda yang tidak dapat dilestarikan dan dinikmati.

Karena budaya luar sudah terlanjur masuk ke dalam madura, maka kita harus berfikir agar buda ya luar itu tidak sampai menutupi budaya asli madu ra. Salah satu solusi dari penulis adalah kita harus mampu melihat, berfikir dan menyeleksi, mana bu daya madura dan mana bukan budaya madura, kemudian kita harus mampu mengawinkan dari keduanya, sebab kalau budaya madura dan modern masih tetap dipertentangkan budaya madura akan kalah dikarenakan peminatnya yang sedikit apalagi dianggap monoton kurang asik, tetapi bu daya luar asik dan menghebokan peminat pun juga luas.

Tetapi dalam perkawinannya nanti, budaya madura harus mampu menyekting budaya modern, sehingga dengan demikian budaya madura akan mampu memberikan nilai-nilai positif terhadap budaya modern, yang nanti dapat dikatakan buda ya modern ala madura, dengan demikian budaya madura akan terus lestari, bisa dinikmati dan bisa diwarisi sesuai dengan perkembangan zaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.