Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Mengembangkan Ingatan Kelestarian Sastra Madura

▲ Menuju 🏛 Home ► Sastra Madura ► Mengembangkan Ingatan Kelestarian Sastra Madura

Ditayangkan: 20-05-2011 | dibaca : 3,566 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 4.33 out of 5)
Loading...

Oleh  Syaf Anton Wr.

Dibanding kehidupan sastra Indonesia modern yang makin tampak perkembangannya akhir-akhir ini di Madura, maka sastra Madura justru banyak mengalami hambatan dan kendala. Permasalahan ini kerap terjadi perbincangan serius di kalangan masyarakat sastra sendiri, namun sebegitu jauh, belum menemukan alternatif dan solusi dalam melestarikannya. Padahal pada masanya, sastra Madura pernah menemukan jati diri sehingga banyak ka1angan peneliti dan pemerhati, baik dan luar maupun negeri sendiri mencoba menganalisis dengan berbagai kepentingannya.

Dalam memposisikan kehidupan sastra Madura, ada berupa tahapan dalam menandai kurun waktu perkembangannya, meski tahapan ini sangat relatif sebagai strandart baku untuk sebuah kriteria. Sebab pada priode paling akhir belum didapat buku-buku standart yang mengurai perkembangan sastra Madura. Namun untuk mendekati tahapan tersebut maka Drs. M. Hariyadi mengklasifikasi perkembangan sastra Madura dalam periodisasi sebagai berikut :

  1. Periode   I          : sampai tahun 1920-an
  2. Periode   II        : tahun 1920 sampai 1945-an
  3. Periode   III      : tahun 1945 sampai sekarang (disebutkan  1977)

Dalam preodisasi tersebut meliputi :

  1. Sastra Madura lama        :   dari sastra kuno sampai 1920-an
  2. Sastra. Madura baru       :   tahun 1920 sampai 1945-an
  3. Sastra Madura modern  :   tahun 1945 sampai sekarang

(dalam perkembangan terakhir 1977 sampai sekarang belum tam¬pak adanya perkembangan yang nampak, kalaupun ada hanya sebatas percik-percik yang kurang tampak)

Dari periodisasi tersebut terdapat ciri-ciri yang membeda¬kan, antara lain :

  • Pada periode I dan II sangat memperhatikan kaidah-kaidah (ba¬hasa baku) dan menggunakan bahasa halus. Namun pada periode III kedua hal tersebut tidak diperhatikan lagi.
  • Pembeda ketiga priode tersebut, yaitu pada periode I dan II, rasa ke-Indonesiaannya sangat langka, sedang untuk periode III, rasa ke-Indonesiaannya sangat tampak dan dominan.
  • Untuk periode I (sastra Madura lama), menurut para peneliti pada umumnya banyak dilakukan (ditulis), oleh bangsa asing, sedang periode II (sastra Madura baru) mulai muncul beberapa nama pengarang Madura. Karya terjemahan mulaimasuk di dalam sastra Madura (terutama Eropa) dan dari bahasa daerah terutama bahasa Jawa, Sunda dan Melayu. Dalam periode III (sastra Madura modern), banyak dilakukan oleh peneliti dan pengarang yang umumnya dari putra-putra Madura. sendiri atau suku lainnya yang ber¬minat terhadap bahasa dan sastra Madura.

Sebagai contoh beberapa pengarang dan karyanya dalam setiap periode :

Periode I (Sastra Madura Lama)

  1. Een Madoereesch Minnedicht, A.A. Fokker, 1894
  2. De Indlandsche Rangen en Titels of Java en Madura, INC van den Berg, 1887
  3. Nederlancsh Madoereesch Woordenboek, H-N. Kiliaan, 1898
  4. Tjara Madoera ; Madoereesch Lessen en oefeningen ten behoeve van a.s. Planters in Oost Java, S. van der Molen, tahun 1938

Periode II (Sastra Madura Baru)

    1. Maesak Apa Marosak, M. Wirjo Wijoto – Weltevreden (terjemahan), 1927
    2. Tjaretana Babad Basoke, M.S. Djojo Hamisastro Surabaya, tahun 1941
    3. Ambya Madoera Nabbi Idris, R. Sosrodano, Koesomo Surabaya tahun 1941
    4. Tjolok (Boekoe Batja’an Kaanggoej ka oreng Madoera Lowaran, M, Wirjoasmoro – Weltevreden, 1922
    5. Boekoe Sae Bhak-tebbhagan, Abdoelmoekti, 1931
    6. Saer Boer-leboeran, Moh.  Ali Prawiroatmodjo, Batavia, tahun 1931

Pages: 1 2 3 4 5 6 7

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Naik Perahu Menuju Madura
      📚 Wisata Madura
    • K. Ali Barangbang, Kisah Kiyai Mengajari Kera Ngaji
      📚 Tokoh Madura
    • Bagi Orang Madura, Toron Bukan Sekedar Mudik  
      📚 Tradisi Madura
    • Aspek Transendensi dan Imanensi Dalam Tradisi Carok
      📚 Budaya Madura
    • Berakhirnya Kerajaan Singasari
      📚 Sejarah Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close