Manusia Berpendidikan & Manusia Berbudaya

Apabila di dalam analisis para ahli pendidikan menganggap bahwa pendidikan nasional kita masih terpisah dari kebudayaan, adalah memang benar adanya. Pendidikan nasional telah teralienasi dari kebudayaan nasional. Pendidikan nasional di era refotmasi ini periu ditemukan kembali (Reinvention) formatnya. Artinya meiierrtpatkail kembali pendidikan nasional di dalam konteks kebudayaan nasional Indonesia. Dengan demikian konsep mengenai manusia Indonesia seutuhnya mempakam manusia Indonesia yang berpendidikan dan sekaligus berbudaya.

Oleh karenanya praktis pendidikan nasional haruslah memenuhi kriteria di bawah ini:

  1. Praksis pendidikan nasional harus dan perlu mengembangkan potensi intelektual manusia Indonesia secara umum serta kaitan kemampuan tersebut dengan kehidupan nyata dalam lingkungan yang semakin meluas dan mendalam yaitu lingkungan keluarga, masyarakat lokal, lingkungan pekerjaan, lingkungan kehidupan nasional dan global
  2. Pendidikan nasional haruslah berperan dalam mengembangkan potensi yang spesifik dari individu sesuai dengan potensi kepribadiannya. Dengan demikian sistem pendidikan nasional hamslah mempunyai spektmm yang luas sehingga dapat menampung kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik secara individual.
  3. Pendidikan nasianal harus dan perlu mengembangkan sikap sopan santun dalam pergaulan bermasyarakat. Nilai-nilai kebudayaan yang mengatur sikap sopan santun tersebut perlu dikenalkan dan dilaksanakan oleh peserta didik, mula-mula di lingkungan keluarga, sekolah, dan kemudian di dalam masyarakat luas. Di dalam kaitan ini pendidikan budi pekerti di lembaga-lembaga pendidikan (Sekolah) perlu digalakkan. Selain itu lingkungan sekolah merupakan lingkungan dan suasana yang dihidupi oleh nilai-nilai sopan santun yang dijunjung tinggi dalam kebudayaan nasional.
  4. Praktis pendidikan di semua lembaga pendidikan adalah mengem bangkan manusia Indonesia yang bermoral dalam tingkah laku, bersumber dari kebudayaan nasional serta iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa sehari-hari
  5. Praktis pendidikan di semua jenis dan jenjang pendidikan harus dan perlu mengembangkan rasa kebangsaan Indonesia, rasa bangga menjadi orang lndonesia yang berbudaya kebangsaan Indonesia, tanpa terperangkap dalam budaya plagiat yang sempit. Istilah praktis itu sendiri di populerkan oleh teoritisi sosial berkebangsaan Prancis Pierre Bourdien, yang menyatakan bahwa masyarakat dan budaya dibangun oleh pribadi-pribadi yang kreatif melalui karya dan bicaranya sehingga kreasinya bersifat nyata alamiah dan bukan hasil lamunan yang abstrak

sumber: ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.