Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
    • Baca dan Ikuti Kisah Bersambung: Marlena
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Keraton Sumenep Wujud Akulturasi Budaya Madura, Cina dan Belanda

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Keraton Sumenep Wujud Akulturasi Budaya Madura, Cina dan Belanda

Ditayangkan: 24-08-2012 | dibaca : 11,131 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Nunuk Giari Murwandani

Keraton Agung Sumenep

Proses akulturasi adalah suatu proses interaktif dan berkesinambungan yang berkembang dalam dan melalui komunikasi seorang imigran dengan lingkungan sosio-budaya yang baru. Salah satu bentuk adanya komunikasi dalam sebuah akulturasi budaya dapat dilihat pada hasil peninggalan berupa artefak-artefak, baik berupa karya seni rupa maupun arsitektur yang ada di suatu daerah, Keraton Sumenep merupakan salah satu peninggalan bangunan di Madura.

Kraton Sumenep dirancang oleh arsitek Lauw Pia Ngo dari Negeri Cina, dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda, dengan demikian maka warisan budaya itu tidak luput dari pengaruh budaya Jawa Hindu, Islam, Cina dan Belanda. Kesemuanya itu tampak pada penampilan dan penyelesaian bangunan-bangunan tersebut. Pendopo Kraton ternyata memiliki bentuk bangunan Jawa. Pendopo dengan atap Limasan Sinom dan bubungannya dihiasi dengan bentuk mencuat seperti kepala naga, merupakan pengaruh Cina.

Sedangkan bangunan dalem terdapat bentuk gunung (top level) yang telanjang tanpa teritis dan diselesaikan dengan bentuk mirip cerobong asap di puncaknya, merupakan bukti pengaruh Belanda dan Cina. Pada ragam hiasnya juga nampak beberapa pola Jawa, Islam dan Cina yang dipadu cukup menarik. Bentuk arsitektur Kraton Sumenep, menunjukkan wujud adanya akulturasi antara budaya Madura, Cina dan Belanda.

*****

Manusia adalah makhluk sosial-budaya yang memperoleh perilakunya melalui belajar. Dari semua aspek belajar tersebut, komunikasi merupakan aspek terpenting dan paling men-dasar. Lewat komunikasi manusia dapat berhu-bungan dengan lingkungan, serta mendapatkan pengakuan terhadap keberadaannya disebuah kelompok sosial. Menurut Peterson, Jensen dan River, (1965:16) komunikasi adalah pembawa proses sosial, alat yang dimiliki manusia untuk mengatur, menstabilkan, dan memodifikasi kehi-dupan sosialnya.

Pages: 1 2 3 4

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Marlena
Lilik Soebari
Babad Madura Line
    • Menyongsong Percepatan Pembangunan Madura
      In Budaya Madura
    • Ghumbak, Upacara Ritual Penyucian Pusaka
      In Tradisi Madura
    • Pemerintahan Ronggo Sukowati Awali Sejarah Pamekasan
      In Sejarah Madura
    • Sastra Madura: Potensi, Realita, dan Harapan
      In Sastra Madura

  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • Diminati

    • Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan
    • Tradisi Ritual Samman dalam Masyarakat Madura
    • Puisi Madura: Abdul Gani
    • Inilah Silsilah Asta Sindir dan Para Adipasi Sumenep
    • Toron Tana, Tradisi Ritual Bayi Usia 7 Bulan

ALBUM LAGU MADURA

 

© All Rights Reserved. Lontar Madura
Free Wordpress Themes by Highervisibility.com

Close