Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Filosofi Keraton dan Masjid Jamik Sumenep

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Filosofi Keraton dan Masjid Jamik Sumenep

Ditayangkan: 19-11-2014 | dibaca : 3,121 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 2.00 out of 5)
Loading...
Masjid Jamik Sumenep

Masjid Jamik Sumenep

Keraton Sumenep berdiri diatas tanah milik pribadi Pangeran Natakusuma alias Panembahan Somala, disebelah timur keraton lama milik Ratu R. Ayu Rasmana Tirtanegara. Di depan keraton, ke arah selatan berdiri Pendapa Agung, dan di depannya berdiri Gedong Negeri didirikan oleh Pemerintah Belanda. Pembangunan Gedong Negeri untuk menyaingi kewibawaan Keraton Sumenep, karena disinyalir oleh mata-mata Belanda bahwa Adipati Sumenep sering mengadakan rapat rahasia dengan para pejabat-pejabat yang menentang Belanda

Disebelah timur Gedong Negeri tersebut berdiri pintu masuk Keraton Sumenep, yang disebut Labang Mesem. Di pintu gerbang itu para penjaga bersikap ramah-tamah kepada para tamu, sehingga para tamu selalu tersenyum. Di bagian pojok disebelah timur bagian selatan berdiri Taman Sare (tempat pemandian putera-puteri Adipati).

Sedangkan di halaman belakang keraton sebelah timur berdiri dapur, sebelah barat berdiri sisir (tempat tidur para pembantu keraton, emban, dayang-dayang puteri Adipati), di sebelah barat terdapat sumur. Di depan sumur agak ke arah barat berdiri Keraton Ratu R. Ayu Rasmana Tirtanegara, dan di depannya berdiri pendapa.

Tetapi di jaman pemerintahan Sultan Abdurrachman pendapa tersebut dipindahkan ke Asta Tinggi dan disitu didirikan Kantor Koneng. Di sebelah selatan Kantor Koneng, di pojok sebelah barat pintu masuk berdiri pendapa (paseban).

Pada mulanya antara keraton dengan pendapa letaknya terpisah, namun pada masa pemerintahan Sultan Abd. Rachman Pakunataningrat, kedua bangunan tersebut dijadikan satu deret. Di sebelah selatan Taman Sare berdiri Pendapa atau Paseban dan sekarang dijadikan toko souvenir.

Pages: 1 2

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Syi’ir, Sastra Lisan Madura Tumbuh dari Pesantren
      📚 Sastra Madura
    • Tumenggung Jaingpati Menyambut Kedatangan Trunojoyo
      📚 Sejarah Madura
    • Roma Sékot Pégun, Perumahan Keturunan Putra Raja dan Pangeran
      📚 Budaya Madura
    • Kisah Saluran Air Sumber Omben Sampang
      📚 Legenda Madura
    • Banyak Wide Dipromosikan Adhipati Madura Timur
      📚 Sejarah Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close