Dibalik Gending Madura

Atas dasar hasil dari cipta, karya dan karsa masyarakat Madura, musik tongtong memberikan dampat terhadap pembahan struktur budaya Madura yang pada awalnya di jadikan oleh orang-orang Madura untuk membangunkan orang ketika waktu tidur, waktu ada pencuri, perampok, atau kebakaran. Dengan berbagai mudivikasi dan kolaborasi, tongtong kini menjadi tontonan yang memiliki ciri has melebihi musik gending atau gamelan.

Dari ujung Barat Bangkalan sampai ke ujung Timur Sumenep, pada saat ini,musik tongtong mampu mengangkat masyarakat Madura bahwa Madura benar-benar hidup dan bangkit untuk menantang dunia modemisasi yang datang dari luar daerah. Ini terbukti ketika orang-orang Madura mengabungkan tongtong, gending jaipong, gendang hadrah, kenung, tekeng dan druom karet, “druom ini asalnya dari tempat ‘wadahnya air yang kemudian di jadikan alat untuk musik gaul”.

Adanya musik tongtong, tidak lepas dari sosial masyarakat orang Madura yang sering kali berfikir untuk membentuk adaptasi, mengembangkan budaya dari tongtong yang pada awalnya tidak bergu na, namun kini bisa dimanfaatkan untuk dijadikan hiburan masyarakat Madura khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.

Selain itu juga dengan ciptakan musik tongtong oleh rakyat Madura, tentu ma syarakat Madura tidak hanya memiliki seni budaya, seperti gending, hadrah, topeng dan sebagainya, akan tetapi de ngan pesatnya pengatahuan masyarakat, maka seni budayapun semakin hari semakin bertambah sesuai dengan perkembangan pemikiran manusianya.Tidak salah ketika musik gaul ini menjadi ciri has budaya Madura saat ini,untuk mewakili budaya Madura dalam even-even besar khususnya Jawa Timur.

Adanya musik gaul yang diciptakan dari hasil cipta, karsa, dan karya rakyat dengan sederhana, ciri has masrayakat local, maka di musik gaul ini lebih kita akan banyak menemukan musik alamiyah nya. Oleh karena itu, musik tongtong yang sederhana,namun nilai pengaruh yang didengar, tercipta perbedaan yang satu sama lain saling mendukung untuk membentuk sebuah musik yang indah dan sesuai dengan selera pendengar. Sedangkan alunan musik gaul atau tongtong melegitimasikan sebuah dasar sebuah kehidupan masyarakat Madura, yang tersimpan dan tergambar dalam musik ini sangat menghargai perbedaan, baik status sosial, dan kultur-budaya, yang masuk di Madura. Hal inipun masuk dalam musik ketika mereka menyanyikan sebuah lagu persatuannya, Kemudian membentuk musik yang saling mengisi satu sama lain,dalam alunan bunyi musiknya.

Tidak heran ketika musik itu di tabuh, kedamaian dan inspirasi baru masyarakat untuk melahirkan sosial dan hubungan sosial antar masyarakat Madura sendiri dan daerah lain, paling tidak akan mere nungkan dan berbicara sesuai musik yang mereka perdengarkan. alangkah naif keti  ka mendengar musik tradisi tradisional ini tidak keluar rumah, akan tetapi ketika mendengar musik ini mereka pun mencari datangnya sumber alunan musiknya.

Oleh karena itu, sejalan dengar perkem  bangan masyarakat Madura, musik tong      tong kini telah berkembang hampir seluruh desa, daerah/kabupaten, mereka memiliki musik tongtong untuk ditonton kan pada masyarakat local, nasional, maupun intemasional sebagai bentuk penciptaan kalau Madura, kini telah mengebangkan musik sesuai dengan selera masyarakatnya dan masyarakat dunia.

 tabloid-info

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.