Lontar Madura

  • Home
  • Gapura
    • * Merawat Madura
    • Sejarah Madura
    • Budaya Madura
  • Lokalitas
    • Tradisi Madura
    • Sastra Madura
  • Ragam
    • Wisata Madura
    • Tokoh Madura
    • Peristiwa Madura
  • Folklore
    • Legenda Madura
    • Permainan Anak Madura
  • Info
    • Penginapan di Madura
    • Jarak Kota Jawa Timur
    • Jarak Jawa-Bali
    • Dukung Domasi
  • Arah
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimers for Lontar Madura
    • Daftar Isi
    • Sitemap
  • Kontak
    • Forum Madura
    • Kirim Artikel
    • Komentar dan Saran Anda
  • Hantaran
    • Dengarkan, Lagu-Lagu Madura
    • Marlena
    • Mutiara yang Terserak
  • Unduhan
    • Tembhang Macapat
    • Materi Bahasa Madura
    • Madurese Folktales
  • Telusur
    • Peta Lokasi Lontar Madura
    • Penelusuran Praktis
  • Kanal
    • Madura Aktual
    • Lilik Soebari
    • Perempuan Laut
    • Babad Madura

Budaya Nyadar, Upacara Tanda Syukur

▲ Menuju 🏛 Home ► Budaya Madura ► Budaya Nyadar, Upacara Tanda Syukur

Ditayangkan: 29-10-2013 | dibaca : 2,826 views
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Konon setelah NYADAR 6usaha garam itu menunjukkan hasil bagi penduduk Pinggirpapas, Onggosuto memberi wejangan agar manusia tidak lupa pada Sang Pemberi rejeki. Oleh karena itu kemudian Onggosuto bernadzar jika pada tanggal dan bulan panas matahari (musim kemarau) tahun depan usaha garam tersebut tetap memberikan hasil, akan melakukan upacara tanda syukur yang dinamainya Nyadhar. Untuk itu masyarakat  setempat melakukan tuntunan Onggosuto sebagai peristiwa ritual yang juga sebagai bentuk budaya, yaitu budaya Nyadar atau Nyadhar.

Pada tahun berikutnya adik Onggosuto yang bernama Syekh Kabasa juga bernadzar serupa, dan itulah yang dikenal dengan upacara Nyadhar kedua. Setelah itu dilakukan Nyadhar ketiga yang merupakan nadzar dari Syekh Dukun, salah satu murid dan pembantu Pangeran Onggosuto yang kabarnya berasal dari Banten.

Tata cara Nyadhar seperti yang diajarkan Onggosuto sangat bernuansa Islami. Seperti syarat bahwa Nyadhar tidak boleh dilakukan sebelum tanggal 12 Rabi’ul Awwal atau hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Syarat lain, bahwa selamatan Nyadhar tidak boleh melebihi besarnya selamat Maulid Rasul. Di samping itu juga ada syarat bahwa peserta Nyadhar terlebih dulu diwajibkan untuk merayakan Maulid Nabi SAW sebelum merayakan Nyadhar.

Dewasa ini perayaan Nyadhar berpusat di kompleks makam Pangeran Onggosuto, di dusun Kolla, desa Kebundadap Barat, Kecamatan Saronggi. Kompleks makam tersebut dikenal dengan sebutan Bhuju’ Ghubang, di sanalah makam Pangeran Onggosuto, Syekh Kabasa, Syekh Dukun, dan Syekh Bangsa (murid Onggosuto yang lain). Dalam setahun Nyadhar dilakukan tiga tahun berturut-turut dengan rentang waktu berselang satu bulan.

Namun perlu diketahui, hanya perayaan pertama dan kedua yang bertempat di kawasan makam Pangeran Oggosuto. Sedangkan Nyadhar ketiga dilakukan di desa Pinggirpapas.

***

Dalam sejarah, proNYADAR 7duksi garam setelah Onggosuto dibawahi langsung oleh keraton Sumenep, di mana pada waktu itu ditunjuk Manteri Buja (Menteri Garam) dari kalangan keluarga keraton. Salah satu yang tercatat ialah Raden Sindunagoro, manteri Buja di zaman kasultanan Sumenep. Tak hanya itu, dalam perkembangannya produksi garam juga mendapat campur tangan pihak kolonial Belanda maupun Inggris.

Pada zaman bupati Sumenep Kangjeng Raden Samadikun (pengganti Kangjeng Raden Tumenggung Ario Prabuwinoto, penutup dinasti Bindara Saud), bersama dengan kepala desa Pinggirpapas waktu itu yakni Sastrowijoyo pada tahun 1936 melakukan perjanjian 50 tahun berbahasa Jawa kuno, yang mewakili petani garam menyerahkan tanah pegaraman kepada Belanda. Pasca kemerdekaan, berdasar UU tahun 1958 tentang nasionalisasi, tanah dalam perjanjian tersebut menjadi milik negara yang dikelola oleh PT Garam (Persero), yang diperkuat dengan bukti perjanjian berbahasa Belanda yang menyatakan bahwa tanah tersebut telah dibebaskan dengan ganti rugi berupa uang gulden. (m. farhan muzammily/tabloid info)

Tulisan sebelumnya :  Desa Pinggirpapas, dari Garam sampai Nyadar

Dibawah layak dibaca

Tinggalkan Komentar Anda

Click here to cancel reply.

Kembali ke Atas

  •  

RSS_lontarmadura.com  

kosong
Lontar Madura
Madura Aktual
Lilik Soebari
Babad Madura Line
  • ▶ ᴅᴇɴɢᴀʀᴋᴀɴ

    https://www.maduraexpose.com/wp-content/uploads/2010/lm/lagu_madura.mp3
  • ᴘᴏsᴛɪɴɢ ᴘɪʟɪʜᴀɴ

    • Menilik Kembali Kesenian Alalabang
      📚 Tradisi Madura
    • Dongeng Madura Dibukukan dalam Tiga Bahasa
      📚 Peristiwa Madura
    • keraton_sambilanganAwal Kehancuran Kraton Sembilangan Bangkalan
      📚 Sejarah Madura
    • Kesenian di Madura: Erat dengan Konteks Historis dan Kebudayaan
      📚 Budaya Madura
    • Hutan Alam Kera Nepa Sampang
      📚 Wisata Madura

ALBUM LAGU MADURA

 
http://bahasa.madura.web.id/utama.php

Beralih Versi Mobile


© All Rights Reserved. Lontar Madura
Tim Pengelola | Privacy Policy | Disclaimers

Close